Terlepas dari kontroversi masalah jatuhnya tanggal 1 Syawal 1432 H di bumi pertiwi ini, mayoritas masyarakat Indonesia melaksanakan ibadah shalat Iednya pada tanggal 31 Agustus 2011 sesuai dengan keputusan yang diambil oleh Kementrian Agama. Berbagai acara televisi pun menayangkan program2 unggulan edisi lebaran, tak terkecuali TVone.
Malam itu, acara Apa Kabar Indonesia Malam edisi spesial Lebaran cukup berbeda dari biasanya. Masing-masing perwakilan parpol yang mendominasi pemerintahan saat ini diundang oleh TVone utk hadir di acaranya tersebut. Mereka diundang bukan untuk berdebat soal isu-isu yg beredar saat ini, dari kasus Nazarudin sampai kasus kontroversi 1 Syawal. Mereka datang untuk saling bersilaturahmi di momen lebaran ini. Diskusi ringan dibicarakan dalam forum ini dipandu oleh presenter utama acara ini, Tina Talisa.
Masing-masing dari mereka mengungkapkan makna lebaran bagi diri masing-masing dan kaitannya dengan pemerintahan dan negara Indonesia pada umumnya. Bang Ical selaku perwakilan dari Golkar, Anas Urbaningrum selaku ketua Partai Demokrat, Menteri Agama kita, Suryadarma Ali selaku perwakilan dari PKB, dan nama-nama lainnya bergantian mengungkapkan pendapat mereka masing-masing. Diantara pendapat mereka, ada salah satu pendapat yang cukup berkesan bagi saya yang bakal saya ceritain di sini. Pendapat itu datang dari Bima Arya S, salah satu kader PAN yang sosoknya saya tau lewat komentar2nya di program Democrazy sebelum dirinya bergabung kembali dengan parpol ini.