Menu

Rabu, 23 Februari 2011

Dari Mata Sang Garuda


songs by : PeeWee Gaskins

coba berdiri di puncak gunung tertinggi
tak sadarkah semua tlah kita miliki
dari mata sang Garuda
memandang luas dari langit yang tinggi
bersatulah untuk

Indonesia,,kobarkan semangatmu
kan kubela sampai habis nafasku
jangan pernah menyerah
sudah terlalu lama kita terlelap
bangkit dan raih semua mimpi

jangan lupakan darah dan keringat
pemuda pemudi sebelum kita
tak kan tergantikan segala harta
jangan biarkan mereka mencuri
segala semua dari leluhur kita
buka mata, hati, dan telinga
sebelum semuanya sirna

dari mata sang garuda
memandang luas dari langit yang tinggi
bersatulah untuk

Indonesia,,kobarkan semangatmu
kan kubela sampai habis nafasku
jangan pernah menyerah
sudah terlalu lama kita terlelap
bangkit dan raih semua mimpi

Indonesia dengarlah suaraku
kan kubawa sampai akhir langkahku
jangan pernah menyerah
sudah terlalu lama kita terlelap
merah putih ku slalu dihati

*
Sebuah refleksi diri tentang bangsa ini saat kita memperhatikan kata demi kata dari lirik lagu ini. Lagu ini menggambarkan bahwa Indonesia hampir memiliki seluruh kekayaan alam dan budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Semuanya itu

Selasa, 22 Februari 2011

You Know Me So Well


“You know me so well..Girl, I need you..Girl, I love you..”

Hmm,pastinya temen2 smua udah familiar banget sama lirik lagu di atas. Lagu ini lagi ngetren gara2 dipopulerkan oleh salah satu boyband terbaru di Indonesia yg berasal dari gudangnya seniman kita, Kota Bandung tercinta. Sering ngedenger lagu ini bikin saya terinspirasi untuk nulis artikel ttg kalimat di atas tapi dengan sudut pandang yg berbeda. Penasaran kan? Yuk lanjut bacanya. 

Kalimat di atas mengungkapkan bahwa si cewek dari objek lagu ini bener2 tau banget ttg kondisi si cowok yang menyanyikannya. Cowok tsb jg sama, bener2 tau n mengenali cewek ini yg diungkapkan pada lirik yang mirip yaitu “I know u so well”. Sadarkah kawan bahwa disadari atau tidak, di dalam kehidupan kita, terkadang kita merasa ada satu sosok manusia yang bener2 paling ngerti n ngenal kita banget. Istilahnya mah “u know me so well-lah”, entah itu sosok temen, sahabat, ayah, ibu, saudara, atau bahkan pujaan hatinya sendiri (baik yg udah halal maupun belum). Tapi sadarkah kawan klo org2 tsb sebenernya bukan sosok yang paling tau ttg kita? Sadarkah kawan bahwa ada sosok yang sudah sangat paham dan jauh mengenal kita bahkan sebelum kita mengenalinya? Sosok yang udah tau kita sejak kita masih jadi segumpal darah di rahim ibu kita. Sosok yang tau kondisi di dalam tubuh kita bahkan setiap sel bahkan sampai satuan unit terkecil dari tubuh kita. Sosok yang juga tau gimana kondisi masa lalu, masa kini, dan masa depan atau bahkan detik kematian kita yang kita sendiri ga pernah mampu mengetahuinya. I hope u can guess it. 

Rabu, 16 Februari 2011

Awal dari Akhir

Saudaraku, engkaulah adalah cahaya itu
Cahaya yang menerangi kegelapan yang menyelimuti bangsa ini
Saudaraku, engkaulah air itu
Air yang memadamkan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini
Saudaraku, engkaulah api itu
Api yang membarakan semangat rakyat ini bangkit

Engkau adalah motor kebangkitan
Engkau adalah pilar kejayaan
Engkau adalah kemuliaan
Asah belati pikir dan akalmu
Pecundangi kemalasan dan kedunguanmu
Kepalkan tangan dan kobarkan semangatmu
Lantakkan semua tantangan dan kedzaliman di depanmu


Jangan berhenti belajar, 
bergerak, berubah, menjadi lebih baik
Sejarah merindukanmu


Dari kami, wahai Pahlawan..


26 Februari 2006..
perjalanan ini baru kita mulai dan berakhir ketika mati..




* Tulisan ini merupakan sebuah puisi persembahan dari panitia LKS LIII ketika saya menjadi pesertanya pada waktu kelas 1 SMA. LKS LIII merupakan Latihan Kepemimpinan Siswa angkatan 53 yang bertujuan untuk mengkader calon-calon pemimpin di SMA kami..Jangka waktu pelaksanaanya sekitar sebulan. Waktu pelatihannya emang ga setiap hari tapi bener2 bermanfaat dan memberikan kesan tersendiri bagi para pendukung kegiatan ini termasuk pesertanya. Bener2 the best training I've ever had in my life. ^^

Oia, surat ini diberikan di masa penutupan LKS LIII..akhir dari perjalanan kita selama jadi peserta LKS tapi baru merupakan awal dari perjuangan hidup kami di luar sana..

Rabu, 09 Februari 2011

10 Karakter Muslim (Sudahkah Ada di Dalam Diri Kita?)


Sebagian besar orang, kalau ngedenger kata Muslim atau Muslimah biasanya cenderung mikir klo dia itu adalah wanita yang mengenakan jilbab lebar dan gamis panjang atau seorang pria dengan jenggot panjang dan baju koko lengkap dengan pecinya. Atau ada juga yang berpikir bahwa dia adalah orang yang selalu berada di masjid, dengan Al-Quran di tangan tanpa memikirkan banyak orang-orang berselisih di sana sini dan memerlukan arahan darinya. Hmm, hal itu ga salah sih. Tiap orang punya pemikiran yang berbeda tentang sosok seorang Muslim atau Muslimah. Namun, sadarkah kawan klo Muslim atau Muslimah itu ga ”sesempit” yang orang banyak bilang?? Bahwa sesungguhnya tiap individu seorang muslim itu diupayakan membentuk kepribadiannya agar sesuai dengan standar karakter idealnya??

Hasan Al Bana merumuskan 10 karakter muslim ideal (10 muwashofat) yang bisa menjadi acuan pembentukan karakter seorang muslim. Karakter2 ini seharusnya menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim. Pastinya pada penasaran kan ya? Let’s check it out..!! ^^

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang lurus/ Good Faith)

Aqidah yang lurus/bersih ini harus ada di dalam diri seorang Muslim. Dengan akidah yang lurus, maka seseorang akan memiliki ikatan yang kuat dengan Tuhannya. Ikatan ini bikin kita akan ikhlas dalam mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ikatan ini pula yang bikin kita tetep bersemangat dalam berlomba-lomba untuk mencapai keridhan-Nya. Indikator karakter ini : memahami ilmu tauhid, selalu mengingat Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya,selalu meluruskan niat, menjaga diri dari kemusyrikan, memahami rukun Iman dan rukun Islam, dsb.

”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. 6: 162)

2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar/ Right Devotion)

Ibadah yang benar ini artinya setiap ibadah yang kita lakukan sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Contoh indikatornya : melaksanakan shalat 5 waktu, melaksanakan shaum wajib dan shaum sunnah, mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya, melaksanakan shalat sunnah (dhuha, Tahajud,dsb), dll

”Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepadaku..” (Q.S Adz – Dzariyat : 56)

3. Matinul Khuluq (Akhlak yang kokoh/ Strong Character)

Akhlak yang mulia menggambarkan hubungan seorang manusia dengan Tuhannya maupun dengan sesama makhluk-Nya. Akhlak yang mulia mampu meyakinkan orang lain betapa indahnya Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Contohnya : menebarkan senyum, salam, sapa; menepati janji; menjaga adab pergaulan Islami, selalu khusnudzon (berprasangka baik); menjaga hati dan menundukkan pandangan; menjadi pionir kebaikan; bersikap baik terhadap lingkungan; tidak takabur (sombong); menyayangi yang muda dan menghormati yang tua; berbakti pada ortu; dsb.

4. Qowiyyul Jismi (Jasad yang kuat/ Pyhsical Power)

Memiliki fisik yang kuat merupakan salah satu cara kita untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Dengan fisik yang kuat, akan semakin banyak hal kebaikan yang dapat kita lakukan. Contoh : rajin berolahraga rutin, tidak merokok, makan 4 sehat 5 sempurna, dsb.

“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

5. Mutsaqqoful Fikri (Pengetahuan yang luas/ Thinking Brilliantly)

Dengan pemikiran dan pengetahuan yang luas, kita dapat memberikan solusi dan pengambilan keputusan yang berdasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Dengan hal ini pula kita dapat mengatur strategi yang cerdas untuk kemajuan Islam. Contohnya : mengetahui dan memahami kisah Rasul dan para Sahabat, memahami urgensi dakwah dan urgensi tarbiyah, memahami pentingnya menuntut ilmu, memahami peran pemuda sebagai pilar Islam, memiliki visi dan strategi hidup serta perencanaannya selama 10 tahun ke depan, memahami pergerakan Islam; dsb.


Sang Pemimpi

sambut hari baru di depanmu
sambung mimpi siap tuk melangkah
raih tanganku jika kau ragu
bila terjatuh ku kan menjaga

kita telah berjanji bersama
taklukan dunia ini
menghadapi segala tantangan
bersama mengejar mimpi-mimpi

berteriaklah hai sang pemimpi
kita tak kan berhenti di sini

kita telah berjanji bersama
taklukan dunia ini
menghadapi segala tantangan
bersama mengejar mimpi-mimpi

bersyukurlah pada yang maha kuasa
hargailah orang-orang yang menyayangimu
yang selalu ada setia di sisimu
siapapun jangan kau pernah sakiti
dalam pencarian jati dirimu
dan semua yang kau impikan
tegarlah sang pemimpi


*lagu ini sangat berkesan banget buat saya, terutama bagian reff-nya. Soalnya kalimatnya bener2 ngegambarin bahwa kesuksesan seseorang itu tidak murni dari hasil seseorang itu sendiri, tapi juga karena adanya orang-orang yg menyayanginya di sekitarnya, yang selalu memberinya semangat untuk terus meraih mimpi dan mengejar cita-cita kita. Lirik ini juga ngingetin kita supaya kita jangan pernah menyakiti orang-orang yang punya peran-peran besar di balik kesuksesan kita untuk meraih suatu hal..


Do The Best Not Be The Best

Seringkali harapan dari orang-orang saat ini adalah untuk menjadi yang terbaik di lingkungan dia berada, minimal di lingkungan yang ia inginkan. Yang terbaik itu identik dengan suatu ranking atau peringkat tertentu yang ditandai dengan posisi puncak. Artinya kalau seseorang ingin menjadi siswa terbaik, ia harus mendapat peringkat pertama. Klo ingin memperoleh pendidikan terbaik maka ia harus bisa sekolah di sekolah terbaik di negerinya.

Memang tidak salah dengan semua itu. Tapi hal itu bisa salah jika kita menghalalkan segala cara untuk menjadi yang terbaik. Selain itu, akan salah juga jika ia malah membuat kita jadi lebih down atau terpuruk gara2 kita ga berhasil jadi yang terbaik tadi. Misalnya saja klo kita pengen dapet nilai terbaik dari suatu mata kuliah atau pelajaran tertentu. Tapi sayangnya target itu ga tercapai. Sebagian dari kita mungkin ada yang cuek aja dgn hasil tersebut, ada juga yang sempet sedih tapi tetep semangat dan menjadikannya sebagai pemicu untuk memperbaikinya di kesempatan yg lain, dan ga sedikit pula yang malah jadi uring-uringan dan ngerasa terpuruk bahkan menyesali secara terus menerus karena hal tsb.

Ini dia yang jadi masalah. Klo org tsb terus menerus menyalahkan dirinya, dia mungkin akan membuang waktu dengan percuma karena terus menatapi nasib seperti itu. Padahal kadang-kadang seseorang itu cenderung untuk mendapatkan yang terbaik tanpa melihat kemampuan diri dan lingkungan di sekitarnya. Saking pengen jadi yang terbaik kadang2 bikin kita juga sampe ‘terlalu’ maksain ngelakuin sgala hal utk mencapai itu. kita jd terlalu memforsir tubuh kita..Alhasil bukannya target tercapai tapi malah kitanya yang ambruk gara2 g jaga tubuh dengan optimal. Ini juga persepsi yang perlu kita ubah. Jangan ‘keukeuh’ untuk mengejar target jadi yang terbaik tapi yang lebih penting dari itu semua adalah lakukan yang terbaik dari diri kita di setiap detiknya. Do the best not be the best.

Klo kita udah berusaha ngelakuin yang terbaik dari diri kita, insya Allah ada kepuasan dan ketenangan tersendiri meskipun kita belum bisa jadi yang terbaik di lingkungan. Ngelakuin yang terbaik itu juga dapat menjadi bentuk rasa syukur kita atas segala potensi yang dititipkan kepada diri kita. klo kita udah punya keyakinan itu, kita bisa lebih mensyukuri hasil yang kita peroleh berapa pun or gimana pun hasilnya karena kita udah mempersembahkan yang terbaik dari diri kita.

Di samping itu, kita juga harus ingat bahwa kondisi optimum tiap orang tuh beda-beda Ibarat suatu reaksi zat kimia yang bisa terjadi pada suhu tertentu dan juga kondisi perekonomian yang optimal pada titik tertentu, manusia juga punya titik optimal tertentu yang berbeda-beda tiap orangnya. Ini yang perlu kita perhatiin. Setiap orang di muka bumi ini memiliki keahlian dan kemampuan yang unik pada diri masing-masing. ada yang ahli dalam bidang keuangan. Ada yang ahli di dunia computer. Ada yang ahli di dunia seni. Ada yang ahli ngutak-ngutik lab kimia, dsb. Oleh karena itu, kita ga perlu minder sama diri sendiri. ga perlu juga terlalu obsesi untuk jadi yang terbaik sementara di dalam diri kita masih ada potensi-potensi lain yang belum dikembangkan. Just be yourself and do the best everytime..!! Keep fighting,guys..!! ^^