Seringkali harapan dari orang-orang saat ini adalah untuk menjadi yang terbaik di lingkungan dia berada, minimal di lingkungan yang ia inginkan. Yang terbaik itu identik dengan suatu ranking atau peringkat tertentu yang ditandai dengan posisi puncak. Artinya kalau seseorang ingin menjadi siswa terbaik, ia harus mendapat peringkat pertama. Klo ingin memperoleh pendidikan terbaik maka ia harus bisa sekolah di sekolah terbaik di negerinya.
Memang tidak salah dengan semua itu. Tapi hal itu bisa salah jika kita menghalalkan segala cara untuk menjadi yang terbaik. Selain itu, akan salah juga jika ia malah membuat kita jadi lebih down atau terpuruk gara2 kita ga berhasil jadi yang terbaik tadi. Misalnya saja klo kita pengen dapet nilai terbaik dari suatu mata kuliah atau pelajaran tertentu. Tapi sayangnya target itu ga tercapai. Sebagian dari kita mungkin ada yang cuek aja dgn hasil tersebut, ada juga yang sempet sedih tapi tetep semangat dan menjadikannya sebagai pemicu untuk memperbaikinya di kesempatan yg lain, dan ga sedikit pula yang malah jadi uring-uringan dan ngerasa terpuruk bahkan menyesali secara terus menerus karena hal tsb.
Ini dia yang jadi masalah. Klo org tsb terus menerus menyalahkan dirinya, dia mungkin akan membuang waktu dengan percuma karena terus menatapi nasib seperti itu. Padahal kadang-kadang seseorang itu cenderung untuk mendapatkan yang terbaik tanpa melihat kemampuan diri dan lingkungan di sekitarnya. Saking pengen jadi yang terbaik kadang2 bikin kita juga sampe ‘terlalu’ maksain ngelakuin sgala hal utk mencapai itu. kita jd terlalu memforsir tubuh kita..Alhasil bukannya target tercapai tapi malah kitanya yang ambruk gara2 g jaga tubuh dengan optimal. Ini juga persepsi yang perlu kita ubah. Jangan ‘keukeuh’ untuk mengejar target jadi yang terbaik tapi yang lebih penting dari itu semua adalah lakukan yang terbaik dari diri kita di setiap detiknya. Do the best not be the best.
Klo kita udah berusaha ngelakuin yang terbaik dari diri kita, insya Allah ada kepuasan dan ketenangan tersendiri meskipun kita belum bisa jadi yang terbaik di lingkungan. Ngelakuin yang terbaik itu juga dapat menjadi bentuk rasa syukur kita atas segala potensi yang dititipkan kepada diri kita. klo kita udah punya keyakinan itu, kita bisa lebih mensyukuri hasil yang kita peroleh berapa pun or gimana pun hasilnya karena kita udah mempersembahkan yang terbaik dari diri kita.
Di samping itu, kita juga harus ingat bahwa kondisi optimum tiap orang tuh beda-beda Ibarat suatu reaksi zat kimia yang bisa terjadi pada suhu tertentu dan juga kondisi perekonomian yang optimal pada titik tertentu, manusia juga punya titik optimal tertentu yang berbeda-beda tiap orangnya. Ini yang perlu kita perhatiin. Setiap orang di muka bumi ini memiliki keahlian dan kemampuan yang unik pada diri masing-masing. ada yang ahli dalam bidang keuangan. Ada yang ahli di dunia computer. Ada yang ahli di dunia seni. Ada yang ahli ngutak-ngutik lab kimia, dsb. Oleh karena itu, kita ga perlu minder sama diri sendiri. ga perlu juga terlalu obsesi untuk jadi yang terbaik sementara di dalam diri kita masih ada potensi-potensi lain yang belum dikembangkan. Just be yourself and do the best everytime..!! Keep fighting,guys..!! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar