Menu

Minggu, 30 Juni 2013

Kuliah sambil Kerja vs Kerja sambil Kuliah

Waktu terus berganti. Ga kerasa, udah hampir setengah tahun kehidupan di tahun 2013 ini berlalu. Banyak hal-hal dan peran-peran baru yang udah dijalanin selama 6 bulan terakhir ini. Jika tahun 2012 dipenuhi sama kesibukan menyusun tugas akhir dan tantangan-tantangan akhir tahunnya, di 2013 ini dunia saya dipenuhi sama tugas-tugas kuliah dan mulai meningkatkan kapasitas diri untuk menjadi amfibi yang hidup di dua dunia menyusul teman-teman saya di S2 ini yaitu : memasuki dunia kerja dan akademis sekaligus.

Keinginan itu mulai dipenuhi oleh Allah sejak bulan Juni 2013 ini. Setelah melewati berbagai macam tahapan seleksi untuk bisa berkontribusi di dunia yang saya pilih yaitu perbankan syariah sejak pertengahan tahun lalu, alhamdulillah waktu yang tepat itu datang juga. Pada awal bulan Juni 2013 ini,saya memulai peran baru saya pada Asisten Development Program di salah satu bank syariah. (ada yg bisa nebak? :p). Keputusan saya untuk terus melanjutkan proses tersebut bisa dibilang ga terlalu mulus juga. Berawal dari info temen di kampus tentang lowongan tersebut, sekedar coba-coba untuk meng-apply lowongan tersebut hingga ternyata setiap prosesnya begitu dimudahkan, saya pun mengalami dilema dan kegalauan untuk meneruskan proses tersebut. Padahal ini baru soal memasuki dunia kerja ya, apalagi klo ntar menghadapi proses menjelang nikah yang menentukan pasangan hidup dunia akhirat, mungkin bisa lebih dilema lagi kali ya..hehe :p


Oke,kembali ke topik awal. Salah satu hal yang membuat saya galau tersebut adalah karena opini orang-orang di sekitar saya yang saya minta saran dan pendapatnya. Sama seperti sunatullah yang ada di dunia ini, opini-opini tersebut pun ada sisi pro dan kontra. Yang pro tentunya mendukung saya untuk terus melanjutkannya hingga ke tahap akhir sebagai salah satu batu loncatan saya untuk bisa berkontribusi meningkatkan ekonomi Islam di Indonesia, karena kesempatan tersebut tidak datang dua kali. Sementara di sisi lain, opini-opini kontra menyatakan bahwa untuk posisi saya yang sedang melanjutkan S2 akan menjadi sayang sekali jika hanya ditempatkan sebagai seorang asisten. Well, pada akhirnya ternyata saya tetap meneruskan proses tersebut dengan berbagi pertimbangan dan istikharah yang telah dilakukan. Dari hasil tersebut, ternyata hati saya cenderung untuk terus melanjutkan proses ini apa pun pendapat orang-orang di sekitar saya. Karena pada akhirnya, memang saya sendiri yang akan menjalani dan menikmati setiap proses perjuangannya untuk bisa bekerja dan kuliah sekaligus apapun konsekuensi yang harus dihadapi. Adapun mengenai level yang saya ambil tersebut, saya menyikapinya bahwa memang ini yang terbaik yang telah diberikan oleh Allah swt sebagai bentuk ujian untuk bisa meningkatkan kapasitas diri. Kenyataannya, setelah mengikuti proses seleksi ODP yang tingkatnya lebih tinggi dibandingkan level ADP, saya memang tidak berjodoh di kedua seleksi pada bank yang berlainan tersebut. Saya yakin ada begitu banyak keajaiban dan pelajaran yang akan Ia berikan pada saya yang akan dibahas di tulisan lainnya.

Terus bagaimana dengan dua dunia yang harus saya hadapi? Mana prioritas yang lebih saya pilih? Hmm,sebenernya saya pribadi mengharapkan kedua dunia yang saya pilih ini bisa seimbang. Antara pekerjaan dan kuliah berjalan dengan sebaik-baiknya dan seproporsional mungkin. Karena itulah, saya cenderung memilih program ADP yang ga ada tuntutan untuk ditempatkan di seluruh kota di Indonesia di kala saya masih memiliki kewajiban untuk kuliah serta punya ikatan kontrak yang lebih singkat dibandingkan jalur lainnya. Itu memang kondisi idealnya. Kenyataannya, saya harus menghadapi rute perjuangan lintas tiga kota dan propinsi antara kantor saya di Bumi Serpong Damai (Banten), kampus saya di lingkar Mega Kuningan (DKI Jakarta) dan rumah saya di Bekasi (Jawa Barat). Tentunya hal tersebut benar-benar menjadi suatu tantangan tersendiri yang harus saya taklukkan dengan baik. Alhamdulillah, lagi-lagi Allah menunjukkan kasih sayang dan kemudahan yang Ia berikan melalui doa dan dukungan dari orang-orang di sekitar saya baik dari lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan kantor, keluarga ADP batch 15 hingga sahabat-sahabat super saya di Muda Mulia Family. Memang, adanya dukungan tersebut membuat hati saya sedikit demi sedikit mulai menikmati dan mensyukuri setiap proses yang telah Ia berikan pada saya. Semoga selama setahun ke depan, saya mampu menjalani kedua dunia tersebut dengan sebaik-baiknya. Bismillah :)

Quotes :
"Tuhan Maha Melihat siapa yang paling bekerja keras dan Dia adalah sebaik-baiknya penilai. Tidak pernah Dia menyia-nyiakan usaha manusia.." (A.Fuadi - Rantau 1 Muara)

"Tak ada kejadian yang kebetulan, tak ada kejadian yang sia-sia. Semua hanya bisa terjadi dengan izin Allah, dan semuanya pasti penuh hikmah.." (Aa Gym)

"Biasakan diri untuk menerima lebih banyak tantangan agar karakter semakin kuat dan kapasitas semakin meningkat" (Rangga Umara)

"Senyumlah saat bahagia, ia menjaga waspada..Senyumlah saat duka, ia meneguhkan sabarnya..Senyumlah saat berjuang, ia maniskan pengorbanan.." (Salim A Fillah)

6 komentar: