Menu

Senin, 31 Desember 2012

Catatan Akhir Tahun 2012

Alhamdulillah..Allahu Akbar..tahun yang telah dinanti-nantikan selama 4 tahun terakhir, berakhir sudah. Benar-benar tidak terasa. Masih teringat di benak saya, 4 tahun yang lalu ketika memasuki dunia perkuliahan yang penuh warna-warni ini. Saya yang keluar dari zona nyaman ketika itu, jauh dari teman-teman putih abu-abu saya dengan segala pembelajaran dan kekeluargaannya. Suatu awal yang cukup berat bagi saya. Berada dalam lingkungan dengan berbagai perbedaan yang begitu jauh dengan tempat saya berasal membuat saya harus bisa menjaga prinsip dan berinteraksi dengan orang-orang di dalamnya sebaik mungkin.

4 tahun pun berlalu. Tahun 2012 benar-benar menjadi "Tahunnya Kita" dimana saya dan teman-teman saya semasa putih abu dulu mayoritas telah berhasil berjuang dengan lingkungan perkuliahan masing-masing dan mendapat tambahan 2-3 huruf di belakang nama kita masing-masing. 2012 juga menjadi suatu tahun yang istimewa buat saya dan teman-teman saya di kampus karena telah berhasil menyusul sahabat seperjuangan kami dalam angkatan 2008 yang telah lulus duluan sesuai dengan program D3 yg mereka ambil. Bener-bener suatu kenangan tersendiri ketika kami mengingat angka 2012 ini :)

Sabtu, 29 Desember 2012

2 : #perjuangan #impian #keluarga #bulutangkis #Indonesia



“ini Bulutangkis, dan ini Indonesia, di mana impian dibawa ke dunia nyata”

Begitulah kalimat awal di halaman belakang novel ini yang menjadi tema utama dari seluruh cerita di dalamnya. Sebenernya terbitnya buku keduanya Donny Dirgantoro ini udah cukup lama, tapi karena baru-baru ini film 5 cm jadi topic utama para remaja Indonesia, maka makin banyak aja yang penasaran sama novel selanjutnya.

Bagi saya pribadi, tema kedua buku tersebut sama tapi sudut pandang dan eksekusinya yang beda. Sama-sama punya banyak quotes2 keren yang bisa jadi bahan renungan kita, sama-sama punya judul yang sangat singkat tapi dalem maknanya, dan sama-sama punya tema besar tentang impian dan Indonesia. Bedanya, kalau di buku 5 cm, novelnya dipenuhi sama potongan lagu dan quotes dari film2 favorit mereka berlima, di buku 2 ini banyak quotes dari sang pengarang sendiri di awal pembuka setiap bab. Klo di 5 cm, ceritanya tentang perjuangan meraih mimpi diantara persahabatan para tokoh utama, di buku kedua ini perjuangannya tentang seorang anak yang dipenuhi kasih sayang keluarganya. Jika kita banyak terkesima dengan alam Indonesia, khususnya jalur track menuju puncak Mahameru di buku pertama. Maka di buku kedua kita akan menemukan cerita perjuangan para atlet bulutangkis yang dapat menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia. Keduanya juga punya kisah tentang tragedy menjelang reformasi yang jadi suatu pelajaran berharga bagi para tokoh utama di novel tersebut.

Rabu, 26 Desember 2012

Habibie & Ainun : Sisi Lain dari Tokoh Bangsa yang Jenius

Satu lagi film Indonesia berkualitas yang mewarnai bioskop kita di penghujung tahun ini. Setelah film '5 cm' yang tayang lebih dulu pada tanggal cantik 12.12.12 lalu, sekarang giliran "Habibie Ainun" yang menghiasi layar lebar pada tanggal cantik juga 20.12.2012. Keduanya memberikan kesan tersendiri bagi saya. Banyak hikmah yang diambil dari kedua film yang berhasil menyadarkan para penontonnya untuk selalu berjuang dalam menjalani hidup.

Berbicara tentang sosok seorang Habibie, maka akan banyak bentuk kekaguman yang akan kita terima. Gimana nggak, beliau merupakan salah satu aset bangsa yang sangat menginspirasi generasi setelahnya. Banyak hal yang bisa kita ambil pelajaran dari kehidupan beliau. Sebagai kepala negara, seorang ilmuwan yang ahli pesawat yang sangat cerdas, seorang negarawan, seorang ayah, dan juga seorang suami. Di balik berbagai perannya yang begitu luar biasa, film ini mengangkat sisi humanis dan romantisnya yang jarang diungkapkan ke publik.

Diadaptasi dari bukunya, film ini lebih fokus menceritakan tentang sisi romantisme seorang Habibie bersama Ainun. Dibuka oleh suasana sekolah Rudy (panggilan kecil Habibie) ketika sekelas dengan Ainun lalu dilanjutkan dengan adegan perkuliahan Habibie di Jerman dan pertemuan Habibie di rumah Ainun di Jalan Ranggamalela Bandung beberapa tahun setelahnya. Setelah itu, mereka pun menikah dan Ainun pun menemani suaminya yang tengah menyelesaikan studi S3-nya di Jerman.

Sabtu, 22 Desember 2012

Manusia Mati Meninggalkan Data - Ust Felix Siaw

1. ada pepatah "harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan nama" | sudah mulai tidak sesuai lagi dengan realita

2. yang ada pepatah yang sesuai di abad 21 ini | "harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan data"

3. di masa kita, dunia merapat jarak menyempit | ditemukan dunia baru, dunia maya

4. facebook ibarat buku terbuka tentang kita dan sekitar kita | dan twitter sudah menggantikan kartu nama dan pengenal

5. zaman dulu sebelum sosial media membahana (nggak pake cetar ya) | manusia yang mati 'betul-betulan' mati

6. zaman sekarang -horornya- kita nggak benar-benar mati | setiap kawan atau -mungkin- lawan tetap jadi pemerhati

7. menarik, atau lebih tepat, mengkhawatirkan? | saat mengamati balik akun-akun yang telah ditinggalkan pemiliknya, untuk selamanya

8. mengamati posting, atau twit terakhir akun yang ditinggalkan pemiliknya | mungkin menjadi pelajaran baik bagi kita

Minggu, 16 Desember 2012

My First International Conference

Kalau bukan karena aturan 'wajib' dari jurusan, kayaknya saya juga belum punya pengalaman mengikuti seminar internasional seperti ini, apalagi di bidang yang insya Allah akan jadi saham surga saya yaitu keuangan syariah :) . Meskipun cuma menjadi pesertanya (bahkan cenderung jadi pengamat aja), banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari seminar tersebut. Simak yuk ceritanya :D

Beberapa hari terakhir tepatnya tanggal 14-15 Desember 2012 kemarin, saya mengikuti seminar internasional yang diselenggarakan oleh IEF Trisakti dan merupakan acara tahunan. Nama acaranya The 9th International Conference : Tawhidi Methodology Applied to Institution-Market Dynamics for Development bertempat di kampus reformasi Trisakti Grogol. Di sini ada pembahasan tentang hasil2 penelitian yang berkaitan dengan tema dari berbagai negara, dari Indonesia (yang diwakilin sama IEF Trisakti), Malaysia, India bahkan sampai ke Afrika Selatan.

Konsep dasar dari penelitian ini adalah konsep TSR (Tawhidi String Relation) yang ditemukan oleh Prof Dr Masudul Alam Choudhury sebagai keynote speaker di acara ini. Bisa dibilang konsep TSR ini jadi benchmark atau ciri khas dari IEF Trisakti. Banyak penelitian yang mengacu pada penerapan konsep tersebut di berbagai bidang soalnya memang beliau udah jadi dosen tetap juga di kampus ini. TSR sendiri merupakan sebuah formula mengenai ketauhidan yang merupakan dasar dari sikap atau perilaku seorang Muslim dalam menjalani kehidupannya dan dapat diaplikasikan dalam berbagai sistem (bukan hanya keuangan atau ekonomi syariah) karena sejatinya Islam memang merupakan rahmatan lil 'alamin. Inti dari konsep ini menggambarkan bahwa ilmu yang ada di dunia ini merupakan sebagian kecil dari ilmu-nya Allah.

Senin, 10 Desember 2012

#MudaMuliaImpact : Me and Muda Mulia Family



Lagi – lagi hanya ada tetesan air mata haru dan ucapan syukur yang bisa terungkap setiap ada sesi sharing intern tim panitia setiap Training Muda Mulia berakhir.. Begitu banyak kenikmatan dan amazing moment yang telah diberikan oleh-Nya yang tak sanggup saya ucapkan secara langsung ketika bergabung bersama orang-orang hebat di Muda Mulia Family ini..

Mungkin karena saya pribadi lebih merasa bebas berekspresi melalui tulisan,,maka izinkan saya untuk mengungkapkan awal mula momen terhebat yang pernah saya rasain sepanjang tahun 2012 ini..Me and Muda Mulia Family ;)

Kisah ini bermula di awal tahun 2012 ketika sahabat saya sedang mengikuti Madrasah Mujahid Bisnis angkatan pertama yang dibina langsung oleh Kang Rendy Saputra. Keinginannya untuk berbisnis yang begitu kuat dimudahkan jalannya oleh Allah dengan mengikuti pelatihan bisnis ini. Siapa sangka keterlibatannya di MMB ini ternyata membuat saya terjebak di lingkaran orang-orang hebat yang mewarnai kehidupan saya setahun ke depan. Bermula dari home fun yang diberikan berupa penjualan tiket training Muda Mulia, saya pun mulai ‘nyangkut’ di lingkaran itu.

Ketika itu Training Muda Mulia baru saja akan diselenggarakan. Bisa dibilang para marketer di angkatan pertama ini luar biasa banget karena mereka menjual sebuah acara yg blm pernah ada sebelumnya bahkan mungkin konsep acaranya baru akan disampaikan menjelang hari-H (jadi buka kartu :p ). Saya ikutan training ini, selain karena mau ngebantuin sahabat saya tadi tapi juga karena penasaran sama acaranya. Secara saya udah mengenal kajian dari kang Rendy sejak masa putih abu-abu jadi saya yakin banget klo acara training ini bakal T.O.P.B.G.T. Dengerin kajian dari Kang Rendy yang selama 2 jam aja udah menginspirasi n berkesan bgt buat kita apalagi dikasih materi 2 hari berturut-turut full audiovisual pula, pikir saya waktu itu.