Kalau bukan karena aturan 'wajib' dari jurusan, kayaknya saya juga belum punya pengalaman mengikuti seminar internasional seperti ini, apalagi di bidang yang insya Allah akan jadi saham surga saya yaitu keuangan syariah :) . Meskipun cuma menjadi pesertanya (bahkan cenderung jadi pengamat aja), banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari seminar tersebut. Simak yuk ceritanya :D
Beberapa hari terakhir tepatnya tanggal 14-15 Desember 2012 kemarin, saya mengikuti seminar internasional yang diselenggarakan oleh IEF Trisakti dan merupakan acara tahunan. Nama acaranya The 9th International Conference : Tawhidi Methodology Applied to Institution-Market Dynamics for Development bertempat di kampus reformasi Trisakti Grogol. Di sini ada pembahasan tentang hasil2 penelitian yang berkaitan dengan tema dari berbagai negara, dari Indonesia (yang diwakilin sama IEF Trisakti), Malaysia, India bahkan sampai ke Afrika Selatan.
Konsep dasar dari penelitian ini adalah konsep TSR (Tawhidi String Relation) yang ditemukan oleh Prof Dr Masudul Alam Choudhury sebagai keynote speaker di acara ini. Bisa dibilang konsep TSR ini jadi benchmark atau ciri khas dari IEF Trisakti. Banyak penelitian yang mengacu pada penerapan konsep tersebut di berbagai bidang soalnya memang beliau udah jadi dosen tetap juga di kampus ini. TSR sendiri merupakan sebuah formula mengenai ketauhidan yang merupakan dasar dari sikap atau perilaku seorang Muslim dalam menjalani kehidupannya dan dapat diaplikasikan dalam berbagai sistem (bukan hanya keuangan atau ekonomi syariah) karena sejatinya Islam memang merupakan rahmatan lil 'alamin. Inti dari konsep ini menggambarkan bahwa ilmu yang ada di dunia ini merupakan sebagian kecil dari ilmu-nya Allah.
Seminar ini dibuka oleh sambutan dari Pak Rifky Ismal sebagai perwakilan dari Bank Indonesia yang juga menjadi sponsor acara ini. Beliau juga merupakan dosen Trisakti dan menjadi salah satu praktisi keuangan syariah idola saya :) (jadi curhat :p). Inti dari sambutan beliau adalah bahwa memang keuangan syariah sendiri perlu kembali ke maqashid syariah dan ke nilai-nilai dasar dari syariah itu sendiri, salah satunya ketauhidan. Jadi bukan sekedar peningkatan aset dan produktivitas bank syariah semata. Satu hal yang menggembirakan, beliau juga bilang klo insya Allah perkembangan bank syariah ini akan jadi masterplan ke depannya. :)
Setelah itu, disambung sama sambutan dari Prof Mashudul tentang gambaran umum dari konsep TSR yang beliau temukan. Beres kata-kata sambutan, hari pertama dipenuhi sama presentasi hasil penelitian tentang TSR dan ekonomi Islam secara keseluruhan. Topiknya pun beragam, dari mulai pengkajian tentang sistem pajak menurut Ibnu Khaldun, metodologi penerapan ilmu Islam sampe ke politik ekonomi di India dan aplikasi penerapan TSR dalam kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi khususnya keragaman tenaga kerja.
Secara rinci, judul-judul penelitian yang dibahas selama hari pertama adalah sebagai berikut :
1. Qur'anic origin of the Tawhidi Scientific Research Program (Prof Masudul Alam Choudhury - Oman)
2. Tax Rate and its Determinants : An Opinion from Ibn Khaldun (Abu Bakar bin Jafar & Prof Abd Ghafar Ismail - Malaysia)
3. Occidental Rationalism : Its Enduring Impact on Western Epistemology (Abdulkader Cassim Mahomedy - South Africa)
4. Theory Appraisal in Islamic Economic Methodology : Purposes and Criteria (Hafas Furqani & M Aslam Haneef - Malaysia)
5. Market, System of Interest, Free Floats, and Way Out (Hifzur Rab - India)
6. Influence of Migration to Industrialization per province in Indonesia in 2010 with Tawhidi String Relation Method (Dr.Tatik Marayanti & Primasatria Edestana - Indonesia)
7. Dynamic Path of Working Status Category in Indonesia : A Tawhid String Relation (TSR) Perspective (M.Zilal Hamzah & Jadi Suriadi - Indonesia)
8. An Epistemological Study of Sustainable Sosioeconomic Development with Special Reference to the Petroleum Sector in Indonesia (Hayu Prabowo - Indonesia)
9. Political Economy of Institutionalism : Islam and Contemporary in Comparative Perspectives (Dr.Lubna Sarwath - India)
Secara rinci, judul-judul penelitian yang dibahas selama hari pertama adalah sebagai berikut :
1. Qur'anic origin of the Tawhidi Scientific Research Program (Prof Masudul Alam Choudhury - Oman)
2. Tax Rate and its Determinants : An Opinion from Ibn Khaldun (Abu Bakar bin Jafar & Prof Abd Ghafar Ismail - Malaysia)
3. Occidental Rationalism : Its Enduring Impact on Western Epistemology (Abdulkader Cassim Mahomedy - South Africa)
4. Theory Appraisal in Islamic Economic Methodology : Purposes and Criteria (Hafas Furqani & M Aslam Haneef - Malaysia)
5. Market, System of Interest, Free Floats, and Way Out (Hifzur Rab - India)
6. Influence of Migration to Industrialization per province in Indonesia in 2010 with Tawhidi String Relation Method (Dr.Tatik Marayanti & Primasatria Edestana - Indonesia)
7. Dynamic Path of Working Status Category in Indonesia : A Tawhid String Relation (TSR) Perspective (M.Zilal Hamzah & Jadi Suriadi - Indonesia)
8. An Epistemological Study of Sustainable Sosioeconomic Development with Special Reference to the Petroleum Sector in Indonesia (Hayu Prabowo - Indonesia)
9. Political Economy of Institutionalism : Islam and Contemporary in Comparative Perspectives (Dr.Lubna Sarwath - India)
Cukup 'mengerikan' bukan judul-judulnya? hehe. Awalnya saya juga agak sangsi bisa menyimak seminar ini. Jujur, ini merupakan pengalaman pertama saya menyimak kosakata bahasa inggris dalam seminar seperti ini,,biasanya baru lewat film-film aja. Maka, bisa mengikuti seminar ini dari awal sampai akhir merupakan suatu hal yang luar biasa bagi saya, ditambah lagi materinya juga dapat memperkaya pengetahuan saya di bidang aplikasi keuangan syariah itu sendiri. Yang menarik, di sini juga ada pembicara yang menjadi salah satu pemenang lomba FREKSI, sebuah kompetisi yang ga jadi saya ikutin waktu itu. (bisa disimak ceritanya disini) dan ternyata beliau juga berasal dari kampus yang sama dengan saya di program pascasarjana ini. Semakin ngerasa jadi God Sign lagi,,apa maksud Allah menakdirkan saya disini ?
Hari kedua, agendanya cukup berbeda dengan hari pertama. Kalau di hari pertama kita membahas penelitian yang udah terjadi, maka di hari kedua ini agendanya adalah kolokium mahasiswa S3 IEF Trisakti. Disini kita dibagi jadi beberapa ruangan, menyimak sidang proposal disertasi para mahasiswa senior. Yang menarik, ada beberapa mahasiswa terpilih yang kolokiumnya diuji langsung oleh para pembicara di hari pertama itu. Otomatis, penelitian mereka pun menggunakan bahasa inggris dan mayoritas dari mereka begitu lancar mempresentasikannya. Hmm,lagi-lagi saya disergap rasa galau positif melihat mereka. Saya juga ingin bisa berbahasa Inggris secara aktif via lisan dan tulisan apalagi menyampaikan informasi yang bersifat akademis seperti itu. :'(
Salah satu bonus majalah dari acara ini :D |
Teh Fira, Me, and Teh Indah - Mahasiswi angkatan 13 :) |
Sewaktu menyimak para mahasiswa yang sedang beraksi di kolokium ini, pikiran saya melayang-layang ke episode menonton sidang proposal TA di awal tahun ini. Awal tahun ini, perjalanan kehidupan saya dibuka oleh momen sidang proposal TA menjelang kelulusan saya di tingkat diploma 4, dan akhir tahun ini ditutup dengan kehadiran saya menyaksikan sidang proposal disertasi untuk mahasiswa S3. Sementara di tengah-tengah tahun ini, banyak momen-momen spesial dan berharga yang tidak pernah saya duga sebelumnya seperti 'kecemplung' di Muda Mulia Family, mukhoyam ADK Polban, sampai bertemu dengan keluarga IEF Trisakti saat ini. Hmm,rasanya seperti menemukan God Sign lagi (istilah miracle atau kebetulan-kebetulan yang Allah desain buat kita). Saya juga terus berpikir, dengan keajaiban kehidupan saya selama 2012 ini dan peristiwa-peristiwa yang saya alami khususnya ketika mengikuti seminar ini, akan dibawa kemanakah saya oleh Allah swt di tahun 2013 nanti? Apa arti sebuah seminar ini bagi kehidupan saya ke depannya?
Jadi galau lagi deh. Oke kembali ke topik awal, dua hari selama saya mengikuti seminar ini, banyak sekali ilmu baru yang saya dapetin. Saya seperti mendapat semangat baru untuk bisa terus mengembangkan ekonomi syariah Indonesia sampai ke tingkat dunia suatu hari nanti. Semakin mempelajarinya semakin besar harapan orang-orang yang saya temui untuk bisa mewujudkan keuangan syariah yang lebih baik bagi negara ini khususnya dan bagi perkembangan umat Muslim pada umumnya. Semoga bisa selalu dimudahkan untuk mencapai itu semua ya.. :')
insya Allah ntar mah jadi pengisinya ya, aminn
BalasHapusAmiin..Faiz juga ya ntar jadi pengisi kyk gitu.. :)
HapusSemangat 2013 -> magang, sidang, wisuda :D