Menu

Sabtu, 22 Desember 2012

Manusia Mati Meninggalkan Data - Ust Felix Siaw

1. ada pepatah "harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan nama" | sudah mulai tidak sesuai lagi dengan realita

2. yang ada pepatah yang sesuai di abad 21 ini | "harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan data"

3. di masa kita, dunia merapat jarak menyempit | ditemukan dunia baru, dunia maya

4. facebook ibarat buku terbuka tentang kita dan sekitar kita | dan twitter sudah menggantikan kartu nama dan pengenal

5. zaman dulu sebelum sosial media membahana (nggak pake cetar ya) | manusia yang mati 'betul-betulan' mati

6. zaman sekarang -horornya- kita nggak benar-benar mati | setiap kawan atau -mungkin- lawan tetap jadi pemerhati

7. menarik, atau lebih tepat, mengkhawatirkan? | saat mengamati balik akun-akun yang telah ditinggalkan pemiliknya, untuk selamanya

8. mengamati posting, atau twit terakhir akun yang ditinggalkan pemiliknya | mungkin menjadi pelajaran baik bagi kita

9. "aku merindukan-Mu ya Allah, entah apa yang kubawa selain taubat bila menghadap-Mu?" | ada yang posting terakhirnya semisal ini

10. adapun akun yang lain | hanya berisi cibiran, laknat, cela, pembicaraan tanpa manfaat, game, atau bahkan -maaf- pornografi?

11. mengamati akun-akun yang telah ditinggal pemiliknya | memberikan pencerahan yang tiada habisnya

12. ternyata 'yang sudah tak mampu belajar' | tetap mampu mengajari pelajaran

13. somehow, saya jadi berpikir mendalam pula | mencari kesamaan antara akun'buruk' dan akun 'baik' yang sama-sama ditinggal pergi

14. ternyata semua 'akun' yang baik akhirnya adalah penulis, pendakwah, aktivis masjid | dan semua 'akun' yang tidak baik sebaliknya

15. berkaca dari itu | pikiran saya menembus masa-masa silam | melayari waktu yang bahkan saya belum lahir di dalamnya

16. teringat pada para ulama besar semisal Syafi'i, Ahmad, Thabari, Khalid bin Walid, Muhammad Al-Fatih dan semisalnya

17. juga pada pejuang mutaakhirin semisal Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb, Taqiyuddin An-Nabhani | yang kesemuanya wafat dalam keadaan muda

18. hampir semua tokoh yang kita kenal hebat | meninggal dalam keadaan muda | namun karyanya jangan ditanya | yang tua jarang mengungguli

19. bila kita melihat lagi pada mereka, seolah mereka menjadikan prestasinya berpacu dengan waktu | seolah-olah terburu-buru

20. namun mereka sebenarnya tidak terburu-buru | namun mereka sadar, apa yang mereka perjuangkan akan meminta nyawa sebagai harga

21. mereka bukan enggan nikmati hidup, bukan senangkan buku daripada hiburan | namun mereka sadar waktu terbatas, good men die young

22. termasuk khusyuk adalah | menganggap setiap hal yang kita lakukan, setiap waktu | adalah amal yang terakhir

23. jarang ada yang mengingat bagaimana engkau memulainya | namun semua akan mengingat bagaimana engkau mengakhirinya

24. bila malam ini adalah yang terakhir | akankah kening kita sujudkan di mihrab taat?

25. bila malam ini adalah yang terakhir | akankah gengsi menghalangi maaf atau meminta maaf?

26. bila ini twit yang terakhir, posting yang terakhir | yang manakah yang akan engkau pilih? | yang menyenangkan ataukah menyakitkan?

27. bila engkau masih tidak meyakini | mungkin perlu lebih banyak stalking TL bukan yang masih hidup, tapi stalking TL yang sudah pergi

28. segerakan tutup aurat, halalkan pasangan dengan nikah atau sudahi dengan berkah, putuskan riba, dan jauhi dosa besar

29. segerakan tilawah, tahajud, sedekah, dakwah, perjuangkan syariat Allah | jadi pengemban dakwah Islam dan perjuangkan Islam

30. twit dan postinglah hanya yang baik dan manfaat | ingat datamu abadi, dan akan dibaca walau engkau telah wafat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar