Menu

Selasa, 29 November 2011

1 Muharram 1433 H : Musyawarah Anggota (2)


...lanjutan...
 
Bukan hanya itu, ternyata pembahasan mengenai penerimaan atau penolakan LPJ kepengurusan 2009 lebih alot. Sebelum dilakukan keputusan tsb, terlebih dulu kita ngebahas beberapa standar penentuan penilaian LPJ dari salah satu sumber di internet. Ternyata penilaiannya (khususnya LDK) bukan hanya dari kinerja kepengurusan dari aspek organisasinya, tetapi juga dari aspek politis dan dinniyahnya juga. Oleh karena itu, kita pun menambah indikator-indikator dari penilaian tersebut. Bukan sekedar laporan pertanggungjawabannya yg tertera di atas kertas, tapi juga kinerja mereka di lapangan selama setahun terakhir, tercapainya visi misi yg dibawa oleh ketua umumnya dan juga parameter keberhasilan yg sudah lama tercantum dalam Garis Besar Haluan Kerja organisasi ini. Tapi ternyata, semua itu tidak mudah,kawan. Sempat menemukan jalan buntu, akhirnya kita pun mempertimbangkan penilaian kepengurusan mereka dari sudut pandang orang lain (di luar DPA maksudnya). Jadilah 5 orang calon ketua angkatan 2010 dipanggil oleh kita untuk mengungkapkan pendapat dan penilaian akhir dari mereka. Alhamdulillah, setelah mendengarkan pendapat mereka, pikiran kita pun jadi lebih terbuka dan mendapatkan pencerahan dan terdapat satu suara setelah mempertimbangkan banyak hal itu.

Sayangnya, keputusan yang harus diberikan ini sangat berat sekali. Apalagi yang akan diberikan kepada mereka telah kami rasakan sebelumnya, jadi kami paham apa yang mungkin terjadi pada diri mereka. Dibutuhkan kelapangan serta kekuatan hati dan pikiran untuk menerima kabar tsb. Saya pribadi juga merasa sesak karena hal yang kami rasakan harus terulang kembali kepada generasi setelahnya. Maka dari itu, sebelum memutuskan hal tsb, kami juga merundingkan hal-hal yg harus disampaikan kepada mereka sebagai konsekuensi dari keputusan ini.

Satu suara telah diputuskan. Kini, kami pun melanjutkan pembahasan mengenai Ketua DPA terpilih selanjutnya. Diantara 3 calon terkuat, ternyata pilihan akhir kami berbeda dengan pilihan mayoritas pengurus inti ketika itu. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya terpilihnya ketua DPA yang tidak pernah diduga sebelumnya tapi insya Allah sanggup untuk memberikan perbaikan dan perubahan di DPA itu sendiri untuk Assalam ke depannya.

Senin, 28 November 2011

1 Muharram 1433 H : Musyawarah Anggota VII (1)

“Satu lagi keputusan tersulit yang harus diambil oleh kami sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di lembaga dakwah kampus ini…”

1 Muharram..
Tanggal yang menjadi titik awal perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya yang kelak akan menjadi penentu perubahan bagi Islam di kemudian hari..
Tanggal ini juga yang menjadi titik akhir dari kepengurusan 2009 dalam mengemban amanah untuk menjaga tongkat estafet dakwah yang harus segera diberikannya kepada jiwa – jiwa yang penuh semangat baru agar dapat mengembangkan potensinya di jalan ini, angkatan 2010..

Sebuah momen yang sangat tepat untuk berubah. Dalam hal ini, tentunya perubahan regenerasi kepengurusan di LDK kampus saya, Assalam Polban. Setelah melalui proses perencanaan dgn berbagai tantangan di dalamnya, Alhamdulillah agenda ini pun berhasil dijalankan dengan lancar meskipun cukup alot juga karena kritisnya tanggapan-tanggapan dari peserta Musyawarah Anggota (Musang) ke 7 ini. Secara umum, agenda ini terdiri dari 3 bagian, yaitu perubahan dasar – dasar organisasi ini (AD/ART, GBHK, dan GBPK),  pertanggungjawaban kepengurusan angkatan 2009, dan pemilihan ketua Assalam dan ketua Dewan Pertimbangan Assalam yg baru (semacam legislatifnya).

Secara keseluruhan saya sangat menikmati setiap detik yang berlalu dalam agenda ini. Dibuka dari tilawah dan sambutan dari ketua pelaksana dan ketua umum Assalam yang menyampaikan tausiyahnya tentang tahun baru Islam dan hijrah. Disambung lagi dengan pemilihan presidium dan pembacaan tata tertib yang diselingi dengan koreksi dan kritikan dari para peserta sidang. Lalu dilanjutkan dengan revisi AD/ART sampai GBPK yang berlangsung selama setengah hari dan sangat ngaret dari waktu yang telah direncanakan. Wajar, kawan. Untuk sepakat dalam satu bahasan saja perlu berbagai pertimbangan dan masukan serta pemilihan redaksional kata yang tepat agar tidak multitafsir dan dipahami oleh berbagai pihak. Momen – momen seperti ini juga mengingatkan energi saya 2 tahun yang lalu ketika disibukkan dengan agenda besar legislatif himpunan untuk menyiapkan Amandemen AD/ART secara besar-besaran yg memakan waktu setengah semester hingga akhirnya bisa disahkan dengan lancar. Untuk hal ini, mungkin bisa saya ceritain di lain waktu ya :) 

Kembali ke Musang. Pembahasan mengenai dasar-dasar keorganisasian ini mengingatkan kami semua bahwa selama kami menjalankan amanah dakwah di kampus ini begitu banyak hal yang belum kami pahami dan harus kita luruskan agar tujuan dari para pendiri UKM ini dapat tercapai. Saya pun semakin sadar bahwa PR kita semua untuk memajukan dakwah kampus ini begitu banyak dan butuh strategi yang matang untuk dapat memperjuangkan dan memperbaikinya.

Selasa, 22 November 2011

Sea Games 26 : Indonesia Memang Bisa..!!!


Entah karena adanya sugesti dari lagu - lagu soundtrack event besar ini yg mengatakan klo Kita dan Indonesia bisa; Entah karena adanya pembukaan yang sangat spektakuler; Entah karena adanya bonus Rp200juta dari Menpora buat peraih medali emas; Entah karena kita sebagai tuan rumahnya; Entah karena adanya mental juara para pelatih dan atlet di lapangan; Entah karena adanya lagu SBY untuk event ini (lho?); Entah karena dukungan dan doa jutaan pendukung event ini; dan juga berbagai alasan lainnya, yang pasti Allah swt telah meridhai dan menakdirkan Indonesia untuk merebut kembali singgasana Sea Gamesnya yang terakhir dipegang tahun 1997 silam.
Kita berhasil menjadi juara umum Sea Games,kawaaan..!!
Sungguh suatu hal yang sangat istimewa, apalagi hasil ini melampaui target yang ditetapin. Dari sekitar 150 emas yang ingin diraih, para atlet kita berhasil merebut 181 emas, 151 perak dan 142 perunggu. Meskipun jumlah ini menurun dari perolehan emas di thn 1997 yg mencapai 194 emas, tapi prestasi ini benar-benar luar biasa bagi kita. Apalagi Thailand sebagai runner up cuma bisa meraih 107 emas (jauh banget kan ya). 
Hal ini bener-bener merupakan suatu hadiah istimewa bagi rakyat Indonesia dan sebagai pelipur lara atas kekecewaan dan kesedihan kita yang lagi-lagi harus mengalah sama Malaysia di GBK sehari sebelumnya. Memang nyesek banget, tapi timnas Garuda Muda kita udah totalitas berjuang di final kemaren kok. Buktinya, adu penalti harus dilakukin setelah perpanjangan waktu belum bisa mengubah kedudukan. Kesempatan kita untuk menaklukkan Harimau Malaya juga masih ada kok :)

Salah satu hal yang saya rasain adalah suasana united n rising-nya itu kerasa banget. Gimana gak,kawan. Setiap tempat yang saya lewati, dari mulai mall - mall di pinggir jalan sampai warung tegal sekalipun, semua orang berkumpul untuk melihat pertandingan atlet-atlet yang berjuang membawa nama Merah Putih. Tak terkecuali saya. Pagi-pagi udah nyalain tv buat liat liputan Sea Games n jadwal pertandingan hari itu padahal malem harinya saya udah udah ngedengerin rekap perolehan medali di hari itu. Ditambah lagi, update-an dr berita berjalan di tv2 pun sangat rajin memberitakan peningkatan medali yg kita raih tiap selesai pertandingan cabang olahraga di event ini.

Bukan hanya itu, kawan. Risingnya perolehan medali kita pun diiringi dengan rising-nya para atlet kita. Regenerasi atlet udah terlihat di beberapa cabang olahraga (ga hanya sepakbola dgn tim U-23nya aja ya). Yang paling bikin saya tersentak kaget adalah bahwa pada Sea Games tahun ini, mayoritas atletnya itu berada di usia yg sama kayak saya. Kalau dulu saya cukup menikmati pertandingan mereka karena mereka layaknya kakak2 saya yg sedang berjuang untuk negara ini, sekarang saya juga harus mulai sadar bahwa usia 20an seperti saya ini merupakan usia yang tepat untuk lebih berkontribusi langsung pada negeri ini. Apalagi peraih medali emas itu pun banyak diraih oleh mereka yang berusian 20an. Ga tanggung - tanggung, temen saya dan adik kelas saya di SMA ada yang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di akhir pertandingan mereka.

Sabtu, 12 November 2011

Sea Games 26 : United and Rising

wae wa e o, wae wa e o, wae wa e o, wae wa e o
wae wa e o, wae wa e o, wae wa e o, wae wa e o

aku di sini kau di sana, tak menghalangi jiwa kita
dalam hangatnya sang mentari satukan jiwa dan hati
berpegang tangan dalam mimpi yang sama
dan tunjukkan kepada dunia

kita bisa, kita pasti bisa
kita akan raih bintang-bintang
kita bisa jadi yang terdepan
bersatu bersama dalam satu irama
terbang meraih kejayaan, kita bisa!


wae wa e o, wae wa e o, wae wa e o, wae wa e o

menang kalah bukan masalah
persahabatanlah yang terhebat
senyuman hangat takkan terlupakan
dan tunjukkan kepada dunia

kita bisa, kita pasti bisa
kita akan raih bintang-bintang
kita bisa jadi yang terdepan
bersatu bersama dalam satu irama
terbang meraih kejayaan, kita bisa!


Akhir – akhir ini lagu di atas sering banget kita dengar apalagi sejak gelaran event terbesar se-Asia Tenggara ini resmi dibuka pada tanggal cantik tahun ini, 11-11-11. Sea Games yang berlangsung selama 22 hari di Palembang – Jakarta ini membawa perhatian jutaan mata di penjuru negara anggota ASEAN untuk menyaksikan kehebatan atlet-atlet perwakilan masing-masing negara. 

Selasa, 08 November 2011

Ulang Tahun Himakaps ke - 4

7 November 2011
ga kerasa, himpunan tempat pembelajaran saya tentang dunia kemahasiswaan ini akan memasuki usianya yang ke-4 tahun. Meskipun baru seumur jagung dibandingin sama himpunan lain di kampus ini, tapi namanya udah mampu menggetarkan dunia kema - Polban dengan event- eventnya yang dahsyat. Saya salut sama perkembangan himpunan ini yang bermula dari konflik yang cukup panjang hingga mampu membuatnya bertahan melalui berbagai macam ancaman di sekitar organisasi ini.

7 November 2011,
waktu teringat angka ini, tiba2 memori kenangan saya selama aktif di himpunan ini mulai muncul kembali layaknya video dokumenter yg sedang berputar di ingatan saya. Dari pertama kalinya 'diculik' sama kahim 2006 dari Pendopo Agung ke taman bankers, dikenalin tentang seluk beluk Himakaps dan prodi Keuangan Perbankan serta Prodi Keuangan Syariah, ikut berbagai macam kegiatan dan prosesi kaderisasinya, gabung di MPH n nemuin keluarga baru yang takkan terlupakan, event pertamanya Faster yg ga tanggung2 langsung ngajakin Bob Sadino buat ngisi kegiatan ini di hotel Savoy Homann, sampai pergantian kepengurusan yang dipegang oleh angkatan 2008, perbaikan internal dan eksternal dr event2 besar yg diciptain kepengurusan ini, mulai dari screening kadept dan rancangan alur kerjanya sampai Visit KP KSnya n Faster yg ngundang motivator super Mario Teguh di Sabuga, amandemen AD/ART yg sampe ngabisin waktu 3 bulan, sampai akhirnya kita (angkatan 2008) harus memberikan tongkat estafet kepemimpinan ke angkatan 2009. 

Bicara tentang perayaan ulang tahun Himakaps itu sendiri, pertama kali dirayain waktu pas angkatan 2008 diberi kepercayaan untuk mendapatkan syal himpunan di taman bankers bada Isya. Saya sendiri, ketika itu,  masih ga yakin bahwa himpunan yang telah memberikan berbagai pelajaran dalam kehidupan saya ini ternyata umurnya masih berumur 1 tahun dan ngerasa bahwa banyak banget PR besar yg harus dibenahi di himpunan ini. Dan sekarang, 3 tahun setelah saya berpikiran seperti itu, himpunan ini telah melaju dengan pesatnya utk mengejar ketertinggalan dengan himpunan lain dan memberikan hadiah terindah pada ulang tahunnya yang ke4 dengan terpilihnya greenbankers muda, angkatan 2010, Bima G Tresna, sebagai Ketua Bema pertama yg berasal dari Himakaps.

Ngeliat hal ini banyak banget harapan2 n doa2 yang disampein sama greenbankers yg lain. Dari semua ucapan yg ada, ada beberapa ucapan terpilih versi saya krn ucapannya yg berkesan utk kemajuan Himakaps ini..Check this out :