Menu

Senin, 23 April 2012

Hari Pertama Perkuliahan yang Bikin Galau..

Setelah 2 bulan masa perkuliahan dipindahin ke dunia industri (baca : kerja praktik), akhirnya tiba juga waktu kami semua buat mengikuti perkuliahan formal di kampus kami. Berhubung udah semester akhir, jadinya cuma 3 mata kuliah aja yang bakal kita taklukkin menjelang wisuda nanti. Mata kuliah itu terdiri dari Manajemen Strategik dimana kita harus punya pola pikir strategis untuk menjawab tantangan industri nanti, Aplikasi Keuangan Syariah yang bersifat komprehensif karena merupakan aplikasi dari seluruh mata kuliah yang telah dipelajari selama 4 tahun terakhir, dan yang ketiga tentunya mata kuliah yang bikin tidurnya mahasiswa tingkat akhir ini ga tenang, yaitu Tugas Akhir..

Bisa dibilang bobot dari ketiga matkul tersebut sangat tinggi. Karena waktunya juga cukup singkat (Cuma 3 bulan aja), otomatis perjuangannya juga makin hebat dan butuh disiplin waktu yang sangat ketat. Ketiganya punya bobot 3 sks dan punya materi yang sangat padat. Makanya para dosen juga mewanti-wanti sejak awal biar kita lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan di tingkat akhir ini. Apalagi sejak pertemuan pertama banyak banget kalimat dari para dosen yang bikin kondisi kita yang awalnya sangat nyantai (karena ada waktu liburan yang cukup panjang juga) jadi harus “dipaksakan” untuk punya energi ekstra buat ngehadepinnya. Klo kata kang Rendy mah, galau syar’i udah mulai menggerogoti tubuh kita. (galau syar’i itu galau yg bikin kita berubah jadi lebih baik).

Terus apa aja sih yang bikin saya pribadi jadi semakin galau ngehadapinnya? Let’s check this out together..^^

Kamis, 05 April 2012

The Raid : Islam dan Silat


Dua kata lainnya selain dua kata yang disebutkan dalam judul ini bagi saya adalah Penasaran dan Mengagumkan. Akibat adanya rasa penasaran saya dengan film Indonesia pertama yang meraih penghargaan di luar negeri jauh sebelum filmnya ditayangkan di negeri ini, saya pun berniat untuk segera menyaksikannya di bioskop. Ditambah lagi, selama saya hidup, film ini juga jadi film pertama yang serentak ditayangkan di luar negeri. Gak hanya di Indonesia tapi juga di New York, Los Angeles, Chicago, San Fransisco, Washington DC, dan ke kota-kota lain di Amerika Serika dan juga diputar di Australia, Kanada, Prancis, dan Jerman.  Apalagi film ini memperkenalkan budaya Indonesia bagi masyarakat lain di luar sana. Selama saya memperhatikan film ini, Islam dan Silat-lah yang menjadi nilai tambah lain yang menarik perhatian saya dibandingkan dengan sisi actionnya yang benar-benar membuat mata kita tidak berkedip.Hal inilah yang membuat saya terus terkagum-kagum ketika mengingat adegan film The Raid ini.

Film ini dibuka dengan adegan Rama (Iko Uwais) yang sedang melaksanakan shalat Subuh dan beberapa pemanasan lainnya untuk menghadapi hari penyergapan tim polisi terhadap bandar narkoba sekaligus penjahat dan pembunuh ini yang dipimpin oleh Tama (Ray Sahetapy). Setelah berpamitan dengan istrinya, adegan berpindah ke scene di dalam mobil khusus dimana Rama dan anggota pemula lainnya sedang di-briefing oleh pemimpinnya. Sebelum melekukan penyergapan ke dalam apartemen tempat boss mafia ini berada, tim polisi ini dibagi menjadi 2 kelompok. Sampai mereka bertemu kembali di dalam apartemen, operasi berjalan lancar dan sesuai harapan. Hingga akhirnya penyergapan mereka dikacaukan oleh laporan seorang anak muda yang membuat kepanikan dan ketegangan film ini semakin memacu adrenalin kita.