Setelah
2 bulan masa perkuliahan dipindahin ke dunia industri (baca : kerja praktik),
akhirnya tiba juga waktu kami semua buat mengikuti perkuliahan formal di kampus
kami. Berhubung udah semester akhir, jadinya cuma 3 mata kuliah aja yang bakal
kita taklukkin menjelang wisuda nanti. Mata kuliah itu terdiri dari Manajemen
Strategik dimana kita harus punya pola pikir strategis untuk menjawab tantangan
industri nanti, Aplikasi Keuangan Syariah yang bersifat komprehensif karena
merupakan aplikasi dari seluruh mata kuliah yang telah dipelajari selama 4
tahun terakhir, dan yang ketiga tentunya mata kuliah yang bikin tidurnya
mahasiswa tingkat akhir ini ga tenang, yaitu Tugas Akhir..
Bisa
dibilang bobot dari ketiga matkul tersebut sangat tinggi. Karena waktunya juga
cukup singkat (Cuma 3 bulan aja), otomatis perjuangannya juga makin hebat dan
butuh disiplin waktu yang sangat ketat. Ketiganya punya bobot 3 sks dan punya
materi yang sangat padat. Makanya para dosen juga mewanti-wanti sejak awal biar
kita lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan di tingkat
akhir ini. Apalagi sejak pertemuan pertama banyak banget kalimat dari para
dosen yang bikin kondisi kita yang awalnya sangat nyantai (karena ada waktu
liburan yang cukup panjang juga) jadi harus “dipaksakan” untuk punya energi
ekstra buat ngehadepinnya. Klo kata kang Rendy mah, galau syar’i udah mulai
menggerogoti tubuh kita. (galau syar’i itu galau yg bikin kita berubah jadi
lebih baik).
Terus
apa aja sih yang bikin saya pribadi jadi semakin galau ngehadapinnya? Let’s check
this out together..^^
“Manajemen
strategik itu pada dasarnya ngebuat kita bisa lebih berpikir strategis untuk
ngehadapin tantangan zaman. Di luar negeri, materi ini dipelajari sejak mereka
SMA biar mereka punya visi dan tujuan yang jelas ketika memasuki dunia kampus.
Jadi mereka udah tau mau masuk jurusan mana ketika kuliah nanti. Beda banget
sama kita yang baru mempelajarinya waktu udah mau lulus.”
“Biaya
uang logam itu sebenarnya lebih tinggi daripada bikin uang kertas meskipun
nilai uang logam jauh lebih kecil dari uang kertas itu sendiri. Baru-baru ini
udah ditemuin pencetak uang palsu yang keakuratannya mencapai 98%. Sampai
benang pengaman dan warna airnya sama, yang beda hanyalah kode dari uang tsb
yang tidak teregistrasi di BI.” (sayangnya orang awam pun bener2 ga terlalu
detail merhatiin kode uang kertas yg mereka punya :( )
“Kekayaan
Bill Gates sekarang telah mencapai Rp5.500 triliun. Sementara APBN kita cuma
Rp1.300 T. Itupun 200 triliunnya ngutang. Jadi, Bill Gates bisa aja membeli
4x-nya negara kita. Itu Cuma Bill Gates aja. Di majalah Forbes saja udah banyak
list pengusaha yang kekayaannya mencapai Rp3000an triliun” (bahkan Bill Gates
pun mampu membeli negara kita dan melunasi seluruh hutang2nya :( )
“Selama
32 tahun bekerja di Microsoft, Bill Gates tidak pernah masuk kantornya hanya
dalam waktu 2 hari. Yang pertama karena istrinya melahirkan. Yang kedua karena
dia terkena sakit demam. Wajar jika Allah membalas hak Bill Gates karena
perjuangan dan kerja keras yang telah ia upayakan.”
“Saking
banyaknya kekayaan yang dimiliki, Bill Gates menyumbangkan setengah dari
kekayaannya ke yayasan sosial. Akan ada suatu saat dimana seseorang akan
bingung untuk apa uang yang diperjuangkan selama ini akan dihabiskan karena
sudah terlalu banyak kebutuhan dan keinginan yang berhasil diraih..” (makanya
perlu yang namanya spiritual quotetiont)
“Sebagian
besar kekayaan dunia ini dimiliki oleh orang-orang Yahudi (Zionis). Bahkan
seorang dari mereka dengan kekuatan dan pengaruh dari satu orang tsb, dengan
mudahnya ia mampu menjatuhkan ekonomi Asia Tenggara tahun 1998 dulu. Hanya
Malaysia dan Singapura yang mampu bertahan. Pertanyaannya, dari kelas ini,
siapa yang sanggup untuk menyelamatkan ekonomi Asia Tenggara?” (#daleeeem
#mikir lagi.. #makin ngerasa kalau harapan besar ada di pundak kita semuaa..)
“Bahkan
Rasul pun pernah menjelaskan kondisi globalisasi di masa para sahabat dulu.
Rasul mengatakan ‘akan tiba suatu masa dimana seseorang dapat mendengar suara
orang lain yang berada di belahan bumi lain pada waktu yang sama. itulah akhir
zaman’)
“Saat
ini semakin sedikit muslim yang memikirkan untuk dapat menjadi pemimpin dunia
karena mereka tidak pede dan cenderung memikirkan diri sendiri. Padahal semakin
kita memikirkan banyak orang, semakin banyak kenikmatan lain yang kita dapatkan
dari hanya sekedar memikirkan diri sendiri. Apalagi umat muslim merupakan umat
terbaik yang telah diciptakan dan diberi tugas untuk mengatur dunia. Sayangnya
banyak orang yang tidak sadar akan hal itu”
“Kaum
Yahudi sudah berhasil menjalankan tugasnya untuk mengatur dunia. Sayangnya
mereka mendapatkan kekayaan dengan cara memiskinkan atau merugikan orang lain.
Sementara kita (Islam maksudnya) menawarkan untuk bersama-sama meraih kekayaan
dengan cara mensejahterakan masyarakat juga”
“Kita
jangan memusuhi orang Yahudi (secara personal). Yang salah bukan orangnya tapi
sistemnya. Sistem yang mereka buat sudah terbukti merugikan orang banyak”
“Saat
ini,orang-orang Zionis sudah berani menunjukkan diri mereka dengan logo-logo
tertentu secara terang-terangan. Buktinya liat logo dan maskot Olimpiade 2012”
(cek aja di om google,,udah banyak artikel yang ngebahas tentang ini)
“Sebelum
tidur, anak-anak Yahudi selalu diceritakan tentang masa kenabian dan kejayaan
orang-orang dahulu. Berbeda dengan orang-orang kita yang selalu dinina-bobo-kan
sebelum tidur.” (makanya outputnya beda jauh ya..huhu)
“Waktu
itu sangat mahal. Bahkan saking ngehargain waktunya, orang-orang Barat
menciptakan konsep The Time Value of Money. Beda dengan orang-orang kita yang
masih banyak menyia-nyiakan waktunya”
“Pada
akhirnya sejarah itu akan terus berubah. Tinggal kita memilih, mau menjadi
orang yang Cuma menceritakan kepada orang lain alias jadi penonton aja atau
menjadi orang yang mempersiapkan kejayaan dan perubahan baru alias jadi
pemain?”
“Rasul
bercerita kepada para sahabatnya bahwa zaman di dunia ini terdiri dari 5 jenis.
Yang pertama masa kenabian. Yang kedua masa kekhalifahan. Yang ketiga masa
dimana para pemimpinnya masih “menggigit”, masih memahami Islam namun malah
“menggigit” rakyatnya (memiskinkan atau merugikan kali ya). Selanjutnya akan
ada masa dimana Islam kembali jaya dengan para pemimpinnya yang menunjukkan
bahwa Islam itu benar-benar rahmatan lil ‘alamin. (Bisa dibilang zaman ini yang
akan kita tunggu-tunggu karena ngeliat kondisi dunia yang udah cenderung kacau
balau dan makin maraknya orang-orang yang mulai memahami Islam seutuhnya).
Namun, ketika para sahabat bertanya lagi ‘selanjutnya masa apa ya,Rasul?’,
tiba-tiba saja Nabi menunduk dengan sangat dalam dan terlihat matanya sembab
seperti menahan tangis, sambil berkata ‘setelah itu masa kehancuran pun tiba..”
Dari
sekian banyaknya kutipan yang berhasil dituliskan di sini. Kutipan yang bikin
saya sedih itu adalah kutipan terakhir. Sebenernya sering banget hal tsb
diulan-ulang oleh dosen saya setiap mengajar kami. Sayangnya saya belum nemu (n
belum nyari juga) redaksional dari hadits Nabi yang membahas hal ini. Ditambah
lagi, dari seringnya hal ini disampaikan, saya baru saja menyadari bahwa hal
tsb sebenernya menggambarkan sesuatu yang menyedihkan dan tak terbayangkan
Jika
kita melihat kondisi dunia saat ini, khususnya Indonesia, banyak sekali hal-hal
ironi yang kita dapatkan. Indonesia itu sejak zaman SD kita kenal sebagai
negeri yang sangat kaya, tapi kenyataannya kekayaan tersebut masuk ke tangan
orang-orang asing. Indonesia itu negara yang sangat santun dan tenggang rasa
satu sama lain. Tapi kenyataannya banyak sekali pemimpin yang tidak amanah dan
hanya memikirkan dirinya sendiri dengan mengambil uang rakyat. Dan banyak lagi
hal-hal lainnya.
Di
tengah-tengah keterpurukan tersebut, ternyata masih ada harapan baru yang
ditunjukkan oleh generasi-generasi muda yang mendulang prestasi dan peningkatan
dalam berbagai bidang. Dari mulai prestasi akademis maupun olimpiade, sampai ke
tingkat olahraga, seni, dan budaya. Dari segi politis, makin banyak
gerakan-gerakan pemuda yang cinta tanah air dan berhasil menyuarakannya dengan
cara yang benar. Dari segi Islam, makin banyak pemuda-pemuda yang cinta mesjid
dan terus memikirkan perbaikan umat di sekitarnya. Apalagi dengan adanya kecanggihan
teknologi, semakin banyak pula nilai-nilai Islam yang dapat kita peroleh,bukan
hanya dari buku tapi juga dari lagu-lagu dan film Islam serta kultweet langsung
dari para ahlinya. Bukan hanya itu, dari sisi pengusaha pun, semakin banyak
gerakan-gerakan pengusaha muda dan pengusaha professional yang peduli terhadap
lingkungan di sekitarnya. Bukan hanya profit oriented tetapi juga mengedepankan
prinsip berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan.
Melihat
itu semua,tentunya visi Indonesia Emas yang dimimpikan oleh para alumni ESQ pun
bisa tercapai. Kesejahteraan, keadilan, dan nilai-nilai Islam yang
terinternalisasi oleh para pemegang agamanya pun yang awalnya jauh panggang
dari api, saat ini sudah terlihat benih-benihnya. Tentu saja kedamaian bak negeri
dongeng pun bisa kita rasakan nanti. Namun sayangnya, seolah diingatkan lagi
oleh Rasul melalui haditsnya tersebut, kita janganlah terlalu terbuai dengan
euphoria kejayaan yang mungkin bisa kita raih kembali.
Memang
sudah menjadi fitrahnya bahwa dimana ada kebaikan pasti ada keburukan. Di
tengah-tengah kejayaan tersebut, akan ada orang-orang tertentu yang mungkin
tidak menyukai hal-hal tadi berjaya akan merencanakan hal-hal buruk di
sekitarnya (meskipun kemungkinan jumlahnya akan menjadi minoritas) sehingga
kehancuran yang disebutkan Rasul pun terjadi. Mengingat adanya resiko
kehancuran dari suatu kejayaan yang akan terjadi, maka kita pun harus waspada
untuk mempersiapkannya dan semakin semangat untuk terus memperjuangkan kebaikan
dimana pun kita berada agar masa kejayaan Islam yang rahmatan lil alamin akan
semakin dekat. Tinggal kita pilih peran kita : mau jadi penonton atau mau ikut
memperjuangkannya bersama pemain yang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar