ini ceritanya repost tulisan beberapa tahun yg lalu yg baru2 ini ditemukan di laptop saya. Simak yuk :)
Lebaran
kemarin keluarga saya menonton film special lebaran di salah satu tv swasta.
Film itu adalah 3 Idiots yang udah ga diraguin lagi kualitas film ini oleh
sebagian orang. Film ini merupakan film yang sangat menginspirasi karena di
setiap adegannya banyak hikmah tersendiri yg dapat kita petik.
Dari sekian
banyaknya adegan yang menceritakan kehidupan Rancho,dkk di dunia
perkuliahannya, satu adegan yang sangat berkesan bagi saya untuk di-sharing-kan
di sini adalah adegan yang ini:
“Anda terlalu
polos. Kami tidak bisa menerima Anda untuk pekerjaan ini.”
“Baik,pak.
Anda bisa menyimpan pekerjaan ini, dan saya akan menyimpan sikap saya ini
karena saya sudah 25 tahun menjaga sikap ini sampai saya nyaris kehilangan 2
kaki saya.”
“Kalau begitu,
Anda diterima.”
“Maksud
Bapak?”
“ya, Anda
diterima. Hampir semua orang yg melamar pekerjaan ini rela mengorbankan
segalanya hanya untuk mendapatkan pekerjaan ini.”
Kurang lebih
seperti itulah kutipan dari sesi wawancara pekerjaan Raju Rastogi, salah satu
tokoh utama di Film 3 Idiots ini. Dialog ini sangat berkesan bagi saya apalagi
klo inget bahwa orang-orang yang penuh dengan kejujuran semakin berkurang
jumlahnya di negeri ini.
Flash back
lagi ke filmnya. Sosok Raju ini merupakan sosok seorang mahasiswa Teknik Mesin
di Perguruan Tinggi ternama di negerinya. Karena rasa takutnya untuk tidak bisa
menjadi nomor 1 (sebuah hal yg sering didoktrin oleh Dosen sekaligus
Rektornya), maka ia harus rela duduk di peringkat terakhir selama perkuliahan
berlangsung. Karena hal inilah, rektornya dgn ‘kejam’ menjudge bahwa org2
seperti Raju tidak akan mungkin diterima di pekerjaan apapun. Namun, sperti
yang kita ketahui di paragraph awal, Raju akhirnya diterima di sebuah
pekerjaan,bukan karena hasil ujiannya, tapi karena kejujurannya.
Raju - Three Idiotes |
Klo ngeliat
realitanya di kehidupan sehari-hari,,kayaknya agak ironis juga. Seorang Raju
mampu bertahan selama itu untuk mempertahankan kejujurannya, tapi ga sedikit
dari kita yang mengorbankan kejujurannya untuk mendapatkan apa yang ia
inginkan.
Klo mau
dilist,kayaknya banyak banget nilai kejujuran yg mulai terkikis di kehidupan
kita,, dari mulai suka ‘ngebatik’ atau bikin ‘catetan kecil’ buat dibaca saat
ujian,, masuk skolah ternama dengan uang sogokan, bikin KTP atau SIM meskipun umur belum
mencukupi, hukuman untuk para koruptor dan tokoh penting yang tidak sesuai
dengan perbuatannya, pejabat-pejabat yang korupsi, dan lain sebagainya (bakal
panjang banget klo sampai hal kecil yg dimasukin.hehe)
Entah karena
apa hal ini bisa terjadi di lingkungan sekitar kita. Bisa jadi nilai-nilai dari
luar yang sudah dipropaganda oleh pihak-pihak tertentu yang mendorong
terjadinya penurunan degradasi moral negeri kita. Masyarakat yang lebih
mengutamakan popularitas atau nilai mereka di mata orang lain sehingga mereka
rela menggunakan segala cara untuk mencapai keinginannya. Padahal sebenernya
penilaian kita di hadapan Tuhan kita itu jauh lebih mulia dibandingkan dengan
penilaian kita di hadapan orang-orang sekitar kita.
Untuk
mempertahankan kejujuran di diri kita itu emang susah susah gampang. Susahnya
karena lingkungan di sekitar kita yang kurang kondusif sehingga jadi cobaan
buat kita tuk ngikutin mereka atau bertahan dg kejujuran kita. Gampangnya
karena kejujuran itu merupakan kata hati kita jadi idealnya kita memiliki
kecenderungan utk jujur. Klo ga percaya coba deh temen2 inget waktu pas mau
melawan kejujuran, misal waktu mau ngebatalin puasa zaman kecil dulu, pasti ada
suatu suara yg bilang “jangan batal dulu,,tanggung bentar lagi magrib” atau
apapun yg menahan temen2 utk ngeboong..bener kan? Hehe.
Meskipun sulit
dan ga semudah mengucapkannya, yakinlah kawan, bahwa kejujuran yang kita lakuin
itu bisa membawa ketenangan dan kebaikan di diri kita. Kayak kasus Raju di
atas. Emang sih Cuma film tapi pasti ada orang2 istimewa yang pernah mengalami
hal seperti itu. Sulit tapi kita bisa melakukannya kok. Asalkan kita punya
tekad kuat utk slalu jujur dimanapun dan kapanpun. Kesulitan kita utk mempertahankannya
insya Allah akan dibalas dengan nikmat yang luar biasa di kemudian hari.. tetep
semangat..!! mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa memelihara
kejujuran dalam hal sekecil apapun ya. Amiin.. ^^
Quotes :
"Wahai orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan" (QS Ash-shaff : 2-3)
"Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR Ibnu Mas'ud)
“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa." (Hadits Nabi..)
"Wahai orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan" (QS Ash-shaff : 2-3)
"Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR Ibnu Mas'ud)
“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa." (Hadits Nabi..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar