Menu

Selasa, 19 Juli 2011

Pintu yang Dituju itu Bernama Sidang Akhir


Serem juga ya judulnya..hehe.. Sebenernya, kawan, tulisan ini sama sekali ga bermaksud untuk bikin temen-temen semua makin deg-dengan ngehadapin Sidang TA nanti tapi untuk lebih memotivasi teman-teman semua supaya makin yakin ngehadapinnya. Karena saya pribadi ga bisa ngebantuin banyak hal ke temen-temen semua selain melalui doa, motivasi, dan senyuman tulus yang bisa meningkatkan keyakinan temen2 semua.. ^^

Seperti fase-fase di tingkat akhir yang pernah kita alami sebelumnya semasa kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA, berada di tingkat akhir perkuliahan bakal bikin kita merasa berada di persimpangan jalan yang berpengaruh untuk masa depan kita. Gejolak kawula muda kita pun mulai menimbulkan perasaan yang campur aduk untuk menghadapinya. Ada yang deg-degan karena khawatir bakal dibantai sama tim penguji. Ada yang gelisah karena lembaran berjudul Tugas Akhir itu ga selesai-selesai. Ada yang pusing mikirin banyaknya biaya yang harus dikeluarin, terutama buat temen2 teknik yg butuh biaya besar tuk analisa, bikin alat, dsb. Ada yang galaunya sering kambuh sebelum nilai tugas akhir kita keluar, dan berbagai perasaan lainnya.

Ditambah lagi, perjuangan waktu ngerjain tugas akhir itu ga mudah. Ada yang harus bolak-balik ke luar kota untuk ngedapetin data buat bahan TA-nya. Ada  yang harus berjam-jam sampe berhari-hari ‘menyepi’ di kamar atau lab-nya buat bikin TA. Ada yang berkali – kali revisi TA. Ada yang harus nguatin mental ngehadepin dosen pembimbing atau partner yang kurang mendukung. Terus, waktu liburan gini harus rela dikorbanin buat matengin TA dan nyiapin sidang lagi. Bener-bener perjuangan yang luar biasa. Bahkan banyak yang bilang klo perjuangan saat TA ini merupakan ujian kehidupan. Kenapa? Soalnya ujian-ujian yang kita hadapin saat ngerjain TA itu merupakan sebagian kecil atau miniatur masalah-masalah yang bakal kita hadapin di dunia kerja atau masyarakat nanti. Bahkan ada juga yang bilang klo kesulitan yang kita hadapin waktu TA sebanding sama sikap kita selama ini, jadi ga aneh klo sebagian ada yang dimudahin ataupun sebaliknya. Yang pasti ngerjain TA itu secara ga langsung bisa ningkatin kualitas hidup dan kepribadian kita.


Ngeberesin TA ternyata belum cukup. Habis itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi sidang pertanggungjawaban TA kita. Semua ttg penelitian dan penemuan TA itu akan dikupas tuntas oleh tim penguji. Bagian ini nih yang paling bikin perasaan kita jadi tegang ga karuan buat ngehadapinnya. Apalagi sidang ini cukup menentukan langkah terakhir kita di dunia perkuliahan sehingga mental dan jiwa kita akan semakin diuji untuk mempersiapkannya. Godaan-godaan di sekitar akan semakin menerjang. Ngeliat temen yg udah beres duluan n dilancarin,kadang2 hati bakal panas krn TA kita blm beres2. Belum lagi ditambah godaan dr temen2 yg udah liburan, jadi bawaannya pengen cepet2 liburan jg..Hmm,,tenang guys..bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian..Stress mikirin TA dulu,,tertawa senang kemudian.. (ga nyambung :p)

Senjata utama buat ngehadepin itu semua adalah memasrahkan diri dan banyak berdoa kepada-Nya yang disertai dengan ikhtiar yg maksimal. Kenapa? “Karena hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang..” (QS.13:28). Dialah Sang Pemilik Segalanya, pemilik saya, kamu, dosen pembimbing dan dosen penguji, dan seluruh jagat raya ini. Peristiwa sidang TA kita itu Cuma sebutir pasir di tengah lautan yang begitu luas di muka bumi. Jadi yakinlah Allah yang Maha Besar itu yang akan senantiasa menolong kita, hamba-hamba-Nya yang sedang mengalami kesulitan dan kegelisahan jiwa. Kalau kita mau flashback kehidupan kita yg udah-udah, ada begitu banyak keajaiban yg udah qta alami, jadi bukan ga mungkin kita pun akan mendapatkan keajaiban di waktu sidang nanti. Ditambah lagi Dialah Maha Pembolak-balik Hati Manusia. Hati kita dan hati para penguji kita itu berada dalam genggaman-Nya.

Pernah inget kisah sidang tesisnya (atau disertasi ya?) Ikal di buku Maryamah Karpov? Ikal yang tengah menjalani ibadah puasa di negeri orang ketika itu harus berjuang habis-habisan melawan udara Eropa yang begitu panas dan ketegangan menghadapi tim penguji sidang tesisnya. Beberapa orang sebelumnya dinyatakan tidak lulus sehingga semakin menambah ketegangan seorang Ikal. Tapi ketika Ikal masuk ke ruang sidang, bukan suasana seram yg ia hadapi melainkan suasana santai obrolan para tim penguji yang jarang terjadi di persidangan mahasiswa saat itu. Dengan presentasi singkat yg ia lakukan dan Tanya jawab yg cukup santai oleh ahli-ahli Eropa di bidangnya, Ikal dinyatakan lulus sidang tsb. Sebuah keberkahan Ramadhan di tengah sidang menurutnya.

Sekarang kita berada di bulan Sya’ban. Mayoritas dari temen-temen semua akan menghadapai sidang di bulan ini. Salah satu bulan yang diberkahi juga karena adanya nisfu syaban di dalamnya. Dan saya pun berharap temen2 semua dapet menikmati keberkahan ini di tengah-tengah sidang nanti, sama manisnya dengan akhir kisah sidang Ikal di benua Eropa..

keep fighting, guys..you’re never walk alone..we are here to support u all..
Sidang TA? Yes, we can..!!
Ditunggu kabar baiknya kawan.. ^^

Quotes :

“Janganlah kau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita..” (QS At-Taubah : 90)

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu..” (QS. Al-Mu’min : 40)

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Raad : 28)


Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali-Imran : 159)


Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali-Imran : 160)


“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)


“ Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR.Tirmizi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar