Serem juga ya
judulnya..hehe.. Sebenernya, kawan, tulisan ini sama sekali ga bermaksud untuk
bikin temen-temen semua makin deg-dengan ngehadapin Sidang TA nanti tapi untuk
lebih memotivasi teman-teman semua supaya makin yakin ngehadapinnya. Karena
saya pribadi ga bisa ngebantuin banyak hal ke temen-temen semua selain melalui
doa, motivasi, dan senyuman tulus yang bisa meningkatkan keyakinan temen2
semua.. ^^
Seperti
fase-fase di tingkat akhir yang pernah kita alami sebelumnya semasa kelas 6 SD,
3 SMP, dan 3 SMA, berada di tingkat akhir perkuliahan bakal bikin kita merasa
berada di persimpangan jalan yang berpengaruh untuk masa depan kita. Gejolak
kawula muda kita pun mulai menimbulkan perasaan yang campur aduk untuk
menghadapinya. Ada yang deg-degan karena khawatir bakal dibantai sama tim
penguji. Ada yang gelisah karena lembaran berjudul Tugas Akhir itu ga selesai-selesai.
Ada yang pusing mikirin banyaknya biaya yang harus dikeluarin, terutama buat
temen2 teknik yg butuh biaya besar tuk analisa, bikin alat, dsb. Ada yang
galaunya sering kambuh sebelum nilai tugas akhir kita keluar, dan berbagai
perasaan lainnya.
Ditambah lagi,
perjuangan waktu ngerjain tugas akhir itu ga mudah. Ada yang harus bolak-balik
ke luar kota untuk ngedapetin data buat bahan TA-nya. Ada yang harus berjam-jam sampe berhari-hari ‘menyepi’
di kamar atau lab-nya buat bikin TA. Ada yang berkali – kali revisi TA. Ada
yang harus nguatin mental ngehadepin dosen pembimbing atau partner yang kurang
mendukung. Terus, waktu liburan gini harus rela dikorbanin buat matengin TA dan
nyiapin sidang lagi. Bener-bener perjuangan yang luar biasa. Bahkan banyak yang
bilang klo perjuangan saat TA ini merupakan ujian kehidupan. Kenapa? Soalnya
ujian-ujian yang kita hadapin saat ngerjain TA itu merupakan sebagian kecil
atau miniatur masalah-masalah yang bakal kita hadapin di dunia kerja atau
masyarakat nanti. Bahkan ada juga yang bilang klo kesulitan yang kita hadapin
waktu TA sebanding sama sikap kita selama ini, jadi ga aneh klo sebagian ada
yang dimudahin ataupun sebaliknya. Yang pasti ngerjain TA itu secara ga langsung
bisa ningkatin kualitas hidup dan kepribadian kita.
Ngeberesin TA
ternyata belum cukup. Habis itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
sidang pertanggungjawaban TA kita. Semua ttg penelitian dan penemuan TA itu
akan dikupas tuntas oleh tim penguji. Bagian ini nih yang paling bikin perasaan
kita jadi tegang ga karuan buat ngehadapinnya. Apalagi sidang ini cukup
menentukan langkah terakhir kita di dunia perkuliahan sehingga mental dan jiwa
kita akan semakin diuji untuk mempersiapkannya. Godaan-godaan di sekitar akan
semakin menerjang. Ngeliat temen yg udah beres duluan n dilancarin,kadang2 hati
bakal panas krn TA kita blm beres2. Belum lagi ditambah godaan dr temen2 yg
udah liburan, jadi bawaannya pengen cepet2 liburan jg..Hmm,,tenang
guys..bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian..Stress mikirin TA
dulu,,tertawa senang kemudian.. (ga nyambung :p)
Senjata utama
buat ngehadepin itu semua adalah memasrahkan diri dan banyak berdoa kepada-Nya
yang disertai dengan ikhtiar yg maksimal. Kenapa? “Karena hanya dengan
mengingat Allah, hati menjadi tenang..” (QS.13:28). Dialah Sang Pemilik
Segalanya, pemilik saya, kamu, dosen pembimbing dan dosen penguji, dan seluruh
jagat raya ini. Peristiwa sidang TA kita itu Cuma sebutir pasir di tengah
lautan yang begitu luas di muka bumi. Jadi yakinlah Allah yang Maha Besar itu
yang akan senantiasa menolong kita, hamba-hamba-Nya yang sedang mengalami
kesulitan dan kegelisahan jiwa. Kalau kita mau flashback kehidupan kita yg
udah-udah, ada begitu banyak keajaiban yg udah qta alami, jadi bukan ga mungkin
kita pun akan mendapatkan keajaiban di waktu sidang nanti. Ditambah lagi Dialah
Maha Pembolak-balik Hati Manusia. Hati kita dan hati para penguji kita itu
berada dalam genggaman-Nya.
Pernah inget
kisah sidang tesisnya (atau disertasi ya?) Ikal di buku Maryamah Karpov? Ikal
yang tengah menjalani ibadah puasa di negeri orang ketika itu harus berjuang
habis-habisan melawan udara Eropa yang begitu panas dan ketegangan menghadapi
tim penguji sidang tesisnya. Beberapa orang sebelumnya dinyatakan tidak lulus
sehingga semakin menambah ketegangan seorang Ikal. Tapi ketika Ikal masuk ke
ruang sidang, bukan suasana seram yg ia hadapi melainkan suasana santai obrolan
para tim penguji yang jarang terjadi di persidangan mahasiswa saat itu. Dengan
presentasi singkat yg ia lakukan dan Tanya jawab yg cukup santai oleh ahli-ahli
Eropa di bidangnya, Ikal dinyatakan lulus sidang tsb. Sebuah keberkahan
Ramadhan di tengah sidang menurutnya.
Sekarang kita
berada di bulan Sya’ban. Mayoritas dari temen-temen semua akan menghadapai
sidang di bulan ini. Salah satu bulan yang diberkahi juga karena adanya nisfu
syaban di dalamnya. Dan saya pun berharap temen2 semua dapet menikmati
keberkahan ini di tengah-tengah sidang nanti, sama manisnya dengan akhir kisah
sidang Ikal di benua Eropa..
keep fighting,
guys..you’re never walk alone..we are here to support u all..
Sidang TA?
Yes, we can..!!
Ditunggu kabar
baiknya kawan.. ^^
Quotes :
“Janganlah kau
bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita..” (QS At-Taubah : 90)
“Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu..” (QS. Al-Mu’min : 40)
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.” (QS. Ar-Raad : 28)
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS. Ali-Imran : 159)
“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat
mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka
siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?
Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS.
Ali-Imran : 160)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
“ Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti
dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu yang
Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya doa itu
bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka hendaklah
kalian berdoa.” (HR.Tirmizi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar