Harapan masyarakat Indonesia untuk memenangkan pertandingan pertama di kandang sendiri dalam kualifikasi pra piala dunia ini pun pupus sudah. Indonesia terpaksa bertekuk lutut atas kelincahan pemain Bahrain dengan skor 0-2 yang berhasil dibobol lawan 1x gol pada setiap babaknya. Meskipun kalah, para suporter yang sportif pastinya tetap menghargai dan mendukung jerih payah pemain timnas untuk memperjuangkan tempat kita di piala dunia nanti.
Pertandingan yg berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno ini punya cerita tersendiri yg cukup unik dibandingin sama pertandingan yg udah berlangsung selama ini. Di menit ke 70, ada segelintir suporter (atau oknum ya) yang berhasil menarik perhatian seluruh masyarakat yg menyaksikan pertandingan ini. Apakah itu? yup, adanya petasan (ada yg bilang jg kembang api) berhasil membuat emosi sebagian dari kita naik gara2 hal tsb bikin pengawas dari FIFA bertindak tegas dengan menghentikan permainan ini. Oleh karena itu, pemain Bahrain segera dipanggil utk masuk ke ruang ganti pemain, Pemain timnas kebingungan dan segera melobi tindakan ini yg diwakilin sama kapten timnas kita, Bambang Pamungkas. Penonton di GBK juga terdiam terpaku merhatiin kejadian ini yg beberapa diantaranya tetep meriahin stadion ini dgn trumpet2 mereka. Terus pelatih n pejabat qta pada ngapain? Pelatih kita katanya sih cuma diem aja ga terjun langsung ngedampingin Bepe negosiasi ma pihak pengawas. Terus pejabat PSSI ga terlalu keliatan di layar kamera. Dan yg paling parah, presiden qta yg nonton secara live disana bareng keluarganya malah balik kanan ninggalin stadion ini. Harapannya sih ikut turun ke bawah buat ngebantuin pemain qta yg lagi pada ngerayu para pengawas. tapi ternyata beliau malah pulang ga balik lagi gara2 kecewa sama suporter kita. (cek aja di sini )
Balik lagi ke pertandingan tadi. Tahukah kawan apa yg terjadi di pertandingan kita kali ini? Ternyata tim pengawas FIFA tsb berhasil melunak hatinya dan mengizinkan kita sebagai tuan rumah utk ngelanjutin pertandingan yg telah tertunda tadi. Alhamdulillah, itu berarti kesempatan kita utk buat ngelepas status juru kunci di grup E ini bisa dicapai meskipun waktunya sangat singkat. Timnas kita pun kembali beraksi melawan pasukan dari Asia Tengah ini. Beberapa pemain kita ada yang cedera sehingga harus keluar dari lapangan. Tendangan pemain kita yg berniat merobek gawang lawan berhasil ditangkap oleh kiper Bahrain sehingga sampai akhir pertandingan kita belum mendapatkan poin. Sedih memang. Banyak penonton yang kecewa tapi rasa kecewa itu harusnya bisa dilampiasin utk hal yg positif dan membangkitkan semangat kita sebagi pendukungnya dan pemain timnas itu sendiri, bukan malah dilampiasin utk hal2 yg jelek sehingga merugikan banyak org dan lebih parahnya lagi merusak citra bangsa ini di mata negara lain. Menang atau kalah, kita sebagai masyarakat Indonesia yg ingin membangun negara ini jadi lebih baik harusnya bisa terus ngasih semangat ke pemain timnas kita dengan cara-cara yang baik karena mereka adalah ujung tombak perjuangan bangsa ini di lapangan rumput hijau sepakbola dunia. Seperti kata temen2 saya yg nulis di statusnya :
"Pd suatu pertandingan MU yg kalah 2-0 terlebih dulu, bisa membalikkan keadaan 3-2. Orang2 bilang MU punya mental juara.Mentalitas. Hal yang sangat penting kan. Hipotesis:Pendidikan pun perlu memperhatikan pembentukan mentalitas.Mentalitas. Dalam keadaan terdesak, bisa-bisanya mencari gara-gara.
Tolong dukung..jangan dirusak.
menang dipuja, kalah dihina ! #real indonesian, ini yg dsebut "setia" ? semoga perjuangan timnas dibalas sama Allah dngn yg lebih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar