Menu

Sabtu, 10 Desember 2011

Hari Anti Korupsi 2011

9 Desember 2011 merupakan peringatan hari anti korupsi sedunia. Tapi momen perayaan hari anti korupsi di negeri ini sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau biasanya hari itu dihiasi dengan aksi unjuk rasa utk memberantas korupsi di seluruh penjuru negeri, maka pada tahun ini, aksi demo tersebut tetep bertahan. Nah lho, terus bedanya dimana? tenang dulu, kawan. Yang bedanya justru dari lembaga ujung tombak pemberantas korupsi di negeri ini, apa lagi klo bukan KPK.

Hari anti korupsi kali ini bertepatan dengan pergantian pimpinan KPK yang sebelumnya dipegang oleh Busyro Muqqodas. Dari berbagai calon yg mengajukan diri sebagai ketua KPK, terpilihlah 5 orang yang menjadi calon ketua KPK. Mereka adalah Abraham Samad, Bambang Widjowanto, Adnan Pandupraja, Zulkarnain, dan Busyro Muqqodas. Dan tahukah, kawan, ternyata hasil perolehan suaranya sangat didominasi oleh satu nama yg memperoleh 43 suara sementara runner upnya cuma dapet 5 suara, sisanya cuma 1,3,dan 4. waaaw,,benar2 perbedaan yang sangat jauh banget. Siapa kira2 yg meraih suara terbanyak tersebut. Ternyata Abraham Samad, ketua KPK terpilih berhasil mengalahkan pendahulunya yg menjadi runner up, Busyro Muqqodas. 

Pada awalnya, saya pribadi ngerasa sedih karena jagoan saya, pak Busyro Muqqodas, yg saya yakini kredibilitasnya ternyata belum bisa mempertahankan kedudukannya sebagai ujung tombak KPK. Saya pun penasaran dengan sosok Abraham Samad dan setelah membaca sebuah majalah yang menampilkan wawancaranya dengan sosok ketua KPK yg baru ini, saya semakin yakin dengan amanahnya yg baru di KPK ini. 


Dari sebuah liputan di salah satu televisi swasta, seseorang dari Indonesian Corruption Watch menyatakan bahwa meskipun Abraham Samad berhasil didukung mayoritas anggota DPR, saya yakin beliau bisa memberikan kejutan-kejutan seperti Busyro Muqqodas yang awalnya didukung oleh mayoritas DPR. Nah lho, kejutan apakah yg dimaksud disini? Seperti yg kita tau, adanya perseteruan antara DPR-KPK yang sering memanas memunculkan dugaan bahwa anggota DPR yg kemungkinan melakukan korupsi tidak ingin tertangkap oleh KPK sehingga mereka melakukan berbagai cara untuk dapat melemahkan KPK sendiri. Nah, kabarnya mereka cenderung memilih calon ketua KPK yang mampu mengamankan mereka dari tuduhan korupsi. Hal ini juga menjadi alasan kenapa mereka memilih Busyro Muqqodas untuk menggantikan Antasari Azhar. Sayangnya, dugaan mereka keliru karena ternyata pak Busyro lebih tegas dan 'ganas' dalam menindak korupsi di tubuh DPR. Semoga aja hal ini pun terjadi pada diri Abraham Samad. Apalagi beliau juga memberikan jaminan klo tidak berhasil menangkap Nunun buronan yg paling dicari ketika itu, ia akan kembali ke Makassar. Waw, sebuah jaminan yg patut diperhitungkan ya. Jarang-jarang lho ada pemimpin yg menjaminkan hal seperti itu.

Selidik punya selidik, ternyata sosok Abraham Samad ini memang udah berpengalaman di bidang hukum. Beliau sudah menjadi pengacara selama 17 tahun. Dalam wawancaranya dengan majalah Tempo, beliau meyakinkan bahwa seingatnya, beliau tidak pernah membela koruptor. Dan ini menjadi satu jaminan lagi akan perannya dalam memimpin KPK selama 5 tahun mendatang. Kalau dilihat dari jawaban dan sikap tegasnya ini, beliau memang memiliki komitmen yg kuat dalam memerangi korupsi. Bahkan, ketika pihak Tempo menanyakan tentang kemungkinan adanya pihak-pihak yang akan mengancam perannya sebagai ketua KPK. Apalagi ngeliat perkembanga KPK sejauh ini, banyak banget ancaman yg mungkin terjadi, paling parahnya yg dialami oleh Ketua KPK pertama Antasari Azhar. Tahukah kawan, apa yg dijawab oleh beliau? Ternyata beliau menjawab bahwa dirinya tidak akan takut dengan ancaman yg ada karena selama ini keluarganya pernah kena teror akibat karirnya sebagai pengacara. Subhanallah, speechless ngedengernya. Hal seperti ini hanya bisa dijawab oleh orang-orang yang berprinsip kuat dan berpegang teguh pada prinsipnya itu sekalipun bahaya mengancam dirinya. Keren banget..jarang banget ada orang yg kayak gitu..ga salah deh klo beliau emang diamanahi utk memimpin KPK ini.

Ngeliat profil beliau yg seperti itu, juga ngeliat langsung pak Busyro Muqqodas saat mengisi seminar di acara Sarasehan Nasional kemaren, ditambah ngeliat perjuangan para pimpinan KPK yg lain, terutama Bibit-Chandra yg pernah mengalami kasus kriminalisasi KPK beberapa tahun lalu, saya makin yakin akan suatu hal. Bahwasanya kebaikan dan kebenaran itu akan selalu mendapatkan berbagai ujian, Terutama dalam mengatasi masalah korupsi yang udah mengakar kuat di tubuh tanah air.ini yang tentunya akan menjadi suatu hal yang sangat sulit tapi bisa ditaklukkan oleh para pejuang yg yakin akan kemenangan. Dan untuk bisa memegang amanah yg seperti itu tentunya harus siap menghadapi tantangan dan ancaman-ancaman yang ada di depan mata, baik yg terlihat maupun nggak.baik yg kecil maupun besar, baik yg mengancam diri sendiri ataupun masyarakat banyak .Salut buat mereka semua. Semoga di bawah kepemimpinan Abraham Samad ini bisa semakin baik ke depannya dan banyak kasus2 korupsi yg terselesaikan. Semangaat ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar