9 Desember 2011 merupakan peringatan
hari anti korupsi sedunia. Tapi momen perayaan hari anti korupsi di
negeri ini sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kalau biasanya hari itu dihiasi dengan aksi unjuk rasa utk memberantas
korupsi di seluruh penjuru negeri, maka pada tahun ini, aksi demo
tersebut tetep bertahan. Nah lho, terus bedanya dimana? tenang dulu,
kawan. Yang bedanya justru dari lembaga ujung tombak pemberantas korupsi
di negeri ini, apa lagi klo bukan KPK.
Hari anti korupsi kali ini
bertepatan dengan pergantian pimpinan KPK yang sebelumnya dipegang oleh
Busyro Muqqodas. Dari berbagai calon yg mengajukan diri sebagai ketua
KPK, terpilihlah 5 orang yang menjadi calon ketua KPK. Mereka adalah
Abraham Samad, Bambang Widjowanto, Adnan Pandupraja, Zulkarnain, dan
Busyro Muqqodas. Dan tahukah, kawan, ternyata hasil perolehan suaranya
sangat didominasi oleh satu nama yg memperoleh 43 suara sementara runner
upnya cuma dapet 5 suara, sisanya cuma 1,3,dan 4. waaaw,,benar2
perbedaan yang sangat jauh banget. Siapa kira2 yg meraih suara terbanyak
tersebut. Ternyata Abraham Samad, ketua KPK terpilih berhasil
mengalahkan pendahulunya yg menjadi runner up, Busyro Muqqodas.
Pada awalnya, saya pribadi ngerasa
sedih karena jagoan saya, pak Busyro Muqqodas, yg saya yakini
kredibilitasnya ternyata belum bisa mempertahankan kedudukannya sebagai
ujung tombak KPK. Saya pun penasaran dengan sosok Abraham Samad dan
setelah membaca sebuah majalah yang menampilkan wawancaranya dengan
sosok ketua KPK yg baru ini, saya semakin yakin dengan amanahnya yg baru
di KPK ini.
Dari sebuah liputan di salah satu
televisi swasta, seseorang dari Indonesian Corruption Watch menyatakan
bahwa meskipun Abraham Samad berhasil didukung mayoritas anggota DPR,
saya yakin beliau bisa memberikan kejutan-kejutan seperti Busyro
Muqqodas yang awalnya didukung oleh mayoritas DPR. Nah lho, kejutan
apakah yg dimaksud disini? Seperti yg kita tau, adanya perseteruan
antara DPR-KPK yang sering memanas memunculkan dugaan bahwa anggota DPR
yg kemungkinan melakukan korupsi tidak ingin tertangkap oleh KPK
sehingga mereka melakukan berbagai cara untuk dapat melemahkan KPK
sendiri. Nah, kabarnya mereka cenderung memilih calon ketua KPK yang
mampu mengamankan mereka dari tuduhan korupsi. Hal ini juga menjadi
alasan kenapa mereka memilih Busyro Muqqodas untuk menggantikan Antasari
Azhar. Sayangnya, dugaan mereka keliru karena ternyata pak Busyro lebih
tegas dan 'ganas' dalam menindak korupsi di tubuh DPR. Semoga aja hal
ini pun terjadi pada diri Abraham Samad. Apalagi beliau juga memberikan
jaminan klo tidak berhasil menangkap Nunun buronan yg paling dicari
ketika itu, ia akan kembali ke Makassar. Waw, sebuah jaminan yg patut
diperhitungkan ya. Jarang-jarang lho ada pemimpin yg menjaminkan hal
seperti itu.
Selidik punya selidik, ternyata
sosok Abraham Samad ini memang udah berpengalaman di bidang hukum.
Beliau sudah menjadi pengacara selama 17 tahun. Dalam wawancaranya
dengan majalah Tempo, beliau meyakinkan bahwa seingatnya, beliau tidak
pernah membela koruptor. Dan ini menjadi satu jaminan lagi akan perannya
dalam memimpin KPK selama 5 tahun mendatang. Kalau dilihat dari jawaban
dan sikap tegasnya ini, beliau memang memiliki komitmen yg kuat dalam
memerangi korupsi. Bahkan, ketika pihak Tempo menanyakan tentang
kemungkinan adanya pihak-pihak yang akan mengancam perannya sebagai
ketua KPK. Apalagi ngeliat perkembanga KPK sejauh ini, banyak banget
ancaman yg mungkin terjadi, paling parahnya yg dialami oleh Ketua KPK
pertama Antasari Azhar. Tahukah kawan, apa yg dijawab oleh beliau?
Ternyata beliau menjawab bahwa dirinya tidak akan takut dengan ancaman
yg ada karena selama ini keluarganya pernah kena teror akibat karirnya
sebagai pengacara. Subhanallah, speechless ngedengernya. Hal seperti ini
hanya bisa dijawab oleh orang-orang yang berprinsip kuat dan berpegang
teguh pada prinsipnya itu sekalipun bahaya mengancam dirinya. Keren
banget..jarang banget ada orang yg kayak gitu..ga salah deh klo beliau
emang diamanahi utk memimpin KPK ini.
Ngeliat profil beliau yg seperti
itu, juga ngeliat langsung pak Busyro Muqqodas saat mengisi seminar di
acara Sarasehan Nasional kemaren, ditambah ngeliat perjuangan para
pimpinan KPK yg lain, terutama Bibit-Chandra yg pernah mengalami kasus
kriminalisasi KPK beberapa tahun lalu, saya makin yakin akan suatu hal.
Bahwasanya kebaikan dan kebenaran itu akan selalu mendapatkan berbagai
ujian, Terutama dalam mengatasi masalah korupsi yang udah mengakar kuat
di tubuh tanah air.ini yang tentunya akan menjadi suatu hal yang sangat
sulit tapi bisa ditaklukkan oleh para pejuang yg yakin akan kemenangan.
Dan untuk bisa memegang amanah yg seperti itu tentunya harus siap menghadapi tantangan dan ancaman-ancaman yang ada di depan mata, baik yg terlihat maupun nggak.baik yg kecil maupun besar, baik yg mengancam diri sendiri ataupun masyarakat banyak .Salut buat mereka semua. Semoga di bawah kepemimpinan Abraham Samad ini bisa semakin baik ke depannya dan banyak kasus2 korupsi yg terselesaikan. Semangaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar