Menu

Sabtu, 23 April 2011

Ajaibnya Sang Waktu

Jumat, 18 April 2008.
Saat itu semua angkatan 2008 berkumpul di aula untuk menghadiri acara doa bersama menjelang UN 2008 yang akan berlangsung minggu depannya. Suasana haru, menyesal, sedih, berat berpisah bercampur aduk di hari itu. Sepanjang mata memandang hanyalah terlihat mata orang2 yang berkaca2 dan pelukan hangat dari seorang teman beserta ucapan maaf dan doa yang tulus yang keluar dari bibir mereka.

Sabtu, 18 April 2009.
Sebuah mobil berhenti mendadak di jalur yang seharusnya bukan tempat yang tepat untuk berhenti karena melihat seorang teman yang naik motor dari arah yang berlawanan. Dengan cepat, sang bapak tersebut keluar dari pintu mobil dan menghentikan motor temannya itu. Beberapa detik kemudian mereka berdua langsung berpelukan menyambut masing2 temannya yang sudah bertahun-tahun
tidak bertemu.

Senin, 18 April 2011
Seluruh siswa kelas 3 SMA sedang berkutat dengan soal-soal ujian yang akan menentukan masa depannya nanti. Perasaannya begitu campur aduk, tegang, deg-degan, dan khawatir dapat dirasakan oleh sebagian besar siswa tersebut. Berbagai harapan dan doa dipanjatkan oleh orang-orang yang mendukung mereka selama ini.

Ketiga momen tsb
sama2 terjadi di tanggal yang sama dan sama2 membawa kesan haru bagi orang yang melihatnya. Bedanya tahun kejadiannya berbeda dan penyebab rasa harunya juga berbeda. Kalau kondisi yang pertama disebabkan oleh rasa berat untuk berpisah dengan teman2nya yang sudah mewarnai masing2 kehidupan orang2 di sana selama 3 tahun bersama. Juga karena rasa maaf yang begitu dalam untuk para guru yang senantiasa membimbing mereka meskipun seringkali mereka mengecewakan guru-gurunya. Kondisi kedua disebabkan karena rasa rindu yang begitu dalam setelah bertahun - tahun dipisahkan oleh kesibukan masing2 dalam menjalani pekerjaan dan membimbing keluarganya dan mereka dipertemukan dalam acara Temu Alumni sebagai rangkaian acara Dies Natalies almamaternya. Sedangkan kondisi yang ketiga menggambarkan perjuangan siswa-siswa di akhir penghujung sekolahnya untuk meraih tiket menuju masa depan yang dicita-citakannya. Kondisi terakhir mungkin cukup berbeda dgn 2 kondisi sbelumnya. Namun kondisi terakhir ini telah menimbulkan suatu momen yang mengesankan dan menentukan kita semua yang pernah melewatinya.

Satu hal yang bikin saya jadi terenyuh melihat ketiga kondisi tadi, betapa cepatnya waktu ini berputar. Sewaktu mengenang kondisi pertama, saya tersadar bahwa seperti baru kemarin saya berpelukan dan saling mengucapkan maaf dengan keluarga saya di SMA. Dan saat mengenang hal itu, saya baru saja menyaksikan peristiwa yang mungkin akan saya alami beberapa tahun lagi. Sekarang saya harus berada di ’rel’ yang berbeda dgn teman2 saya dulu, tapi esok hari kami smua akan berkumpul mengenang keceriaan masa SMA dulu dan menyusun rencana masa depan bersama-sama. Sekarang saya dan teman2 sedang bekerja keras di masa kuliah ini, tapi esok hari kami smua juga akan bertemu kembali dengan perasaan bangga dan terharu melihat hasil dari kerja keras kami semasa kuliah. Kami smua akan berkumpul sambil menceritakan pengalaman masing2 dgn keluarga barunya dan bernostalgia dengan eksperimen2 kenakalan masa remaja saat ini.

Hmm,,kalau membayangkan masa-masa itu, kita pasti akan tersenyum saat berkhayal dan mereka-reka kehidupan kita di masa depan. Ada yang udah jadi direktur perusahaan tingkat nasional. Ada yang jadi dokter. Ada yang jadi manajer bank. Ada yang jadi duta besar di negeri lain. Ada yang jadi pengacara. Ada yang jadi peraih nobel. Ada yang tersenyum geli mendengar keluhan guru anaknya yg dulunya jadi soulmatenya di masa sekolah. Ada yang tersenyum bangga karena sang presiden yang sedang berpidato itu pernah jadi bosnya di suatu organisasi sekolah. Ada yang berhasil mewujudkan tugas business plan saat kuliah dulu. Ada yang menggeleng-gelengkan kepala karena melihat dua temannya yang dulu sering saling ‘berperang’ sekarang malah jadi suami istri. Ada pula yang tersenyum bahagia karena pasangan hidupnya saat ini adalah teman yang paling susah ditaklukkan dan paling diharapkan selama masa remaja dulu.. Ada yang.. ada yang… ada yang… dan yang lainnya.. ^^

Jadi geli sendiri waktu bikin alinea tadi.hehe. ya, tapi memang begitulah kawan. Masa depan itu emang misteri. Terkadang kita ingin cepat2 ke masa depan karena sudah muak dengan kesulitan2 dan rintangan2 yang ada saat ini. Tapi yang pasti masa depan itu bisa kita ciptakan dari sekarang asal kita tekun, konsisten, istiqomah, dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan ini. Karena satu hal kecil yang kita lakukan saat ini dapat memberikan perubahan besar di kemudian hari..

Quotes :

”Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok... ” (Q.S Luqman : 34)

”Ajaibnya sang waktu, masa lalu yang menyakitkan lambat laun bisa menjelma menjadi nostalgia romantik yang tak ingin dilupakan.” (Andrea Hirata)

”Kenapa ada masa lalu yang indah? Karena ada masa depan yang lebih indah. Janganlah terlena dengan kenangan-kenangan indah masa lalu. Angkat kepalamu tatap masa depan, tapaki dengan percaya diri. Seberat apapun realita hidup ini, jangan coba untuk melarikan diri.” (Smapuchi)


dedicated to : sahabat2 dan keluarga angkatan 2011 yang sedang berjuang keras untuk mendapatkan tiket terbaik menuju masa depannya..tetep semangat,sahabat..keep SPIRIT...!!! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar